https://jatim.times.co.id/
Forum Mahasiswa

Selektif Bertindak dengan Hari Tanpa Televisi

Selasa, 23 Juli 2024 - 09:11
Selektif Bertindak dengan Hari Tanpa Televisi Siti Mujawarotul Maulidah, Mahasiswi Progam Studi Ekonomi Syari’ah, Universitas KH. Mukhtar Syafaat, Blokagung, Banyuwangi

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Televisi merupakan sumber media masyarakat dari zaman dahulu hingga sekarang yang ditemukan pertama kali oleh John Logie Baird yang digunakan sebagai media penyiar gambar dan suara. Namun dengan semakin berkembangnya zaman kegunaan televisi juga semakin berubah dari yang hanya digunakan sebagai penyiar gambar dan suara sekarang juga dapat digunakan untuk media hiburan. Seperti halnya tersedianya film, sinema, kartun, music, berita dan sebagainya. Dalam kegunaannya televisi dapat dipertontonkan untuk berbagai kalangan masyarakat mulai dari anak kecil, remaja, orang dewasa, hingga lansia. 

Terdapat pengalokasian waktu untuk penayangannya sampai 24 jam mulai dari berita, film, kartun dan sebagainya secara berurutan dan bergantian. Contohnya penayangan liputan siang biasanya ditayangkan pada sekitar jam 11-12 siang. 

Pada Televisi dilengkapi dengan berbagai Chanel yang dapat dilihat sesuai dengan keinginan penonton televisi. Tapi sayangnya penonton tidak dapat bebas mencari informasi sesuai dengan waktu yang diinginkan serta hanya dapat melihat sesuai yang ada dalam Chanel Televisi tersebut.

Tersedianya media Televisi memiliki pengaruh yang sangat besar bagi penontonnya. Apalagi pada penonton yang sudah kecanduan terhadap media tersebut. mereka bisa sampai meninggalkan pekerjaan yang dijalaninya. Biasanya mereka akan terus-terusan menonton tanpa memerhatikan waktu. 

Hal tersebut dapat terjadi pada siapapun dan kalangan manapun. Mulai dari anak- anak hingga lansia. Karna asyik dengan tontonan televisi mereka akan merasakan malas berkepanjangan dikarenakan efek dari kecanduan media tersebut. Pada usia lansia mereka biasanya ditandai dengan suka berada didalam rumah di depan Televisi dan malas untuk keluar rumah untuk beraktifitas. 

Adapun pada anak kecil mereka akan minta terus-terusan pada orang tuanya untuk ditontonkan televisi sesuai dengan yang diinginkannya. Ketika anak kecil tersebut sudah kecanduan dia akan marah ketika tidak diwujudkan keinginannya. 

Tidak hanya itu, menonton Televisi juga memiliki dampak yang sangat banyak mulai dari kesehatan seperti mulai terasa kaburnya penglihatan mata karena kelelahan menonton tanpa disadari. Berdampak juga pada sosial seperti kurangnya komunikasi terhadap keluarga, kerabat, dan tetangga.  Adapun dampaknya pada lingkungan seperti terjadinya pemborosan listris secara terus – menerus tanpa disadari serta tidak perduli dengan sekelilingnya dalam keadaan bersih atau kotor.

Akibatnya meraka menjadi pribadi yang suka menyendiri dan tidak mau bersosialisasi dengan tetangga sekitar hingga tidak ada yang perduli dengannya ketika membutuhkan bantuan serta hal tersebut dapat menimbulkan penyakit dalam kesehatan. 

Pada kalangan anak-anak dapat berakibat memperlambat perkembangan mereka untuk memiliki potensi yang lebih dalam kreatifitasnya serta mereka menerima informasi yang diperoleh tapa disaring terlebih dahulu dari apa yang dilihat dan didengar apalagi ketika menonton televisi tidak ada pendampingan dari pihak orang tua maupun keluarga. Adanya lingkungan yang kumuh juga menjadi pandangan warga sekitar tanpa disadari. 

Namun adanya dampak yang kurang baik bukan berarti media Televisi tidak layak untuk masyarakat tapi media tersebut juga memiliki kelebihan tersendiri sesuai pengguna yang menggunakan seperti media televisi merupakan informasi praktis maka orang yang menggunakan lebih mudah menangkap apa yang disampaikan dari televisi karena manusia lebih mudah mendapatkan pengetahuan dengan menggunakan salah satu indranya berupa pendengaran dan penglihatan. 

Pada televisi juga menghubungkan antara gambar dengan audionya supaya tampilan menjadi lebih menarik. Adapun juga beritanya yang terdapat di televisi baik dari dalam negri maupun luar negri memberikan tayangan secara langsung sehingga cepat mendapatkan informasi maupun berita terbaru yang terjadi saat ini yang akan menambah wawasan dan pengetahuan pada penonton televisi. Apabila tertinggal berita maka bisa dilihat lagi pada penayangan ulang sesuai dengan jadwal yang ditentukan. 

Tidak berhenti disitu, kelebihan televisi yang lain yakni bersifat nonstop dimana setiap jamnya selalu ada acara televisi yang berkelanjutan sehingga penonton dapan melihat kapanpun dan dalam sesibuk apapun yang pasti tidak tertinggal acara yang terbaru.

Adapun pemerintah memberikan kebijakan untuk mengadakan hari peniadaan telivisi setiap tanggal 23 Juli yang bertujuan agar penonton berhenti menonton televisi pada hari tersebut. Agar mereka dapat melakukan kegiatan selain menonton televisi selama seharian serta mereka dapat selektif memilih apa saja yang menjadikan batasan untuk usia anak- anak yang dipertontonkan dalam sehari. 

Apalagi pada tanggal tersebut bersamaan dengan hari anak maka dapat merayakan hari tersebut dengan mempererat kasih sayang antara orang tua bersama anaknya. Seperti mengadakan bermain di alam yang terbuka dengan mengajak keluarga bertamasya, belajar memasak bersama untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan menambah kreatifitas dalam masakannya, membangun rasa empati dan simpati dengan melakukan kegiatan donasi agar anak-anak dapat memilah apa yang disukai dengan memberikan pada pada orang yang membutuhkan apa yang sudah disukai tapi masih layak dan bagus.

Oleh karenanya, berpijak lah dalam mengunakan media televisi dengan selektif pada semua kalangan usia terutama pada kalangan usia anak-anak. Orang Tua harus lebih memperhatikan anaknya ketika menonton televisi karena seorang anak dapat cepat menirukan hal apa yang dilihat dan didengarnya. 

Gunakan sebaik mungkin media televisi agar tidak menimbulkan perkara negative baik untuk diri sendiri, lingkungan, dan orang lain. Serta gunakan waktumu sebaik mungkin agar menjadi manusia yang lebih produktif dimasa sekarang dan masa depan. (*)

***

*) Oleh : Siti Mujawarotul Maulidah, Mahasiswi Progam Studi Ekonomi Syari’ah, Universitas KH. Mukhtar Syafaat, Blokagung, Banyuwangi.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.