TIMES JATIM, SURABAYA – Di tengah maraknya aksi demonstrasi berujung anarkis, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika atau Diskominfo Kota Surabaya, M Fikser turut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.
“Kami mengajak seluruh warga untuk saling peduli dan menjaga kampungnya masing-masing. Ini adalah Kota Pahlawan, kota yang penuh dengan semangat gotong royong dan kekeluargaan. Mari kita tolak semua kegiatan yang bersifat anarkis, premanisme, dan pelanggaran hukum,” ungkapnya, dilansir Selasa (2/9/2025).
Fikser menekankan pentingnya Pengamanan Swakarsa (PAM Swakarasa) yang berbasis lingkungan sebagai garda terdepan menjaga keamanan kampung. Ia mendorong pengurus RT/RW serta para pemuda dan tokoh masyarakat setempat untuk berperan aktif menggalang solidaritas warga.
"Setiap kampung harus menjadi benteng pertama menjaga kondusivitas. PAM Swakarasa perlu diperkuat agar keamanan tidak hanya bergantung pada aparat, tetapi juga tumbuh dari kepedulian warga itu sendiri,” tegasnya.
Selain itu, Fikser juga menggarisbawahi pentingnya peran keluarga, khususnya orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka, terutama yang masih duduk di bangku SMA dan SMK.
"Orang tua harus memastikan anak-anak tidak terjerumus dalam kegiatan yang tidak bermanfaat atau bahkan merugikan. Kepedulian orang tua adalah kunci untuk mencegah generasi muda ikut-ikutan dalam aksi yang dapat menimbulkan keresahan,” ujarnya.
Fikser juga mengajak seluruh Organisasi Masyarakat (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), komunitas, hingga Ormas keagamaan dan budaya di Surabaya untuk bersama-sama menjaga kondusivitas kota. Menurutnya, Surabaya adalah rumah bersama yang harus dijaga tanpa memandang asal-usul, agama, bahasa, atau status sosial.
"Semangat kebhinekaan adalah kekuatan utama kita untuk membangun Surabaya yang maju, humanis, dan berkeadilan. Mari kita teguhkan komitmen untuk menolak diskriminasi, intoleransi, maupun kekerasan berbasis identitas,” tuturnya.
Fikser menegaskan pentingnya memperkuat dialog, kolaborasi, dan gotong royong seluruh elemen masyarakat untuk mencegah potensi perpecahan. Ia juga mendorong peran aktif tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, dunia usaha, hingga generasi muda dalam memperkuat budaya toleransi.
"Surabaya harus tetap menjadi ruang hidup yang aman, nyaman, sejahtera, dan ramah bagi semua. Inilah rumah kita bersama, rumah yang membanggakan, dan harus terus kita jaga bersama,” pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Plt Kepala Diskominfo Surabaya Tegaskan Pentingnya Dialog Cegah Potensi Perpecahan
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Deasy Mayasari |