TIMES JATIM, PONOROGO – Operasi Keselamatan Semeru 2025 resmi berakhir sejak dilaksanakan selama 14 hari mulai 10-23 Februari. Di Ponorogo, jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas (laka lantas) selama Operasi Keselamatan Semeru 2025 menurun dibanding tahun lalu.
Kasat Lantas Polres Ponorogo, AKP Bayu Pratama Sudirno mengatakan, tahun ini tercatat ada 17 kejadian laka lantas di wilayah Ponorogo. Jumlah itu turun 15 persen dibanding tahun lalu 20 kejadian.
Menurut AKP Bayu Pratama Sudiro, berbagai upaya telah dilakukan jajarannya untuk menekan angka laka lantas. Di antaranya rutin menggelar sosialisasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat maupun pelajar di sekolah-sekolah.
"Sesuai perintah Satuan Tugas Operasi Keselamatan, bahwa pada operasi ini sudah dibagi 40 persen preventif, 40 persen preemtif dan 20 persen penegakan hukum. Rangkaian ini tentunya sudah kita laksanakan mulai edukasi ke sekolah-sekolah," ucap AKP Bayu Pratama Sudiro, Senin (24/2/2025).
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan penegakan dan pengaturan di lapangan. Kegiatan itu dilakukan hampir setiap hari selama Operasi Keselamatan Semeru.
"Kita setiap hari melakukan kegiatan penegakan dan pengaturan di lapangan," jelasnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data di Satlantas Polres Ponorogo pada Operasi Keselamatan Semeru 2025, ada 17 kejadian laka lantas. Dari jumlah itu, ada satu korban meninggal dunia, 27 orang mengalami luka ringan, dengan kerugian materi sekitar Rp18 juta.
Sedangkan pada Operasi Keselamatan Semeru tahun lalu, tercatat ada 20 kejadian laka lantas mengakibatkan satu korban meninggal dunia, serta 31 korban luka ringan. Adapun kerugian materi mencapai sekitar Rp21 juta. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kasus Laka Lantas di Ponorogo Turun Selama Operasi Keselamatan Semeru 2025
Pewarta | : M. Marhaban |
Editor | : Deasy Mayasari |