TIMES JATIM, BONDOWOSO – Salah seorang wisatawan sempat hilang saat mendaki ke Kawah Ijen yang ada di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi. Diduga wisatawan asal Madura itu linglung atau setengah hilang ingatan.
Wisatawan tersebut bernama Khoirud Dian (23). Dia bersama 44 orang lainnya melakukan pendakian ke Kawah Ijen pada Minggu 23 Februari 2025 pukul 23.30 WIB.
Dian rencananya akan juga berkunjung ke rumah saudaranya di Bondowoso. Namun Senin 24 Februari 2025 sekitar pukul 07.45 WIB survival belum tiba di rumah kerabatnya.
Akhirnya survival dinyatakan hilang. BKSDA dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso melakukan pencarian.
Pendaki tersebut akhirnya berhasil ditemukan dalam kondisi setengah sadar. Dian ditemukan 1 kilometer di Paltuding arah Banyuwangi.
Kepala Resort Taman Wisata Alam Kawah Ijen (KSDA) Sigit Hari Wibowo menjelaskan, wisatawan tersebut sudah ditemukan.
‘Alhamdulillah ditemukan. Dalam kondisi sehat, baik, tapi agak linglung," kata dia saat dikonfirmasi.
Dia mengaku belum mengetahui penyebab hilangnya yang bersangkutan saat turun dari puncak Kawah Ijen.
Menurutnya, saat korban dikabarkan hilang BKSDA menerjunkan timnya menyisir jalan sepanjang jalur pendakian. Beberapa orang mencari di titik-tirim yang yang diyakini ada kekuatan supranatural.
"Itu saya tak bisa jawab, keliatannya karena itu tadi mistis atau kecapekan terus linglung tak tahu arah jalan," ujarnya.
Menurutnya, korban dikabarkan hilang pada 07.30 WIB. Informasi yang dihimpunnya dari beberapa orang dan ketua rombongan, yang bersangkutan ini memang turun lebih awal sekitar pukul 07.30 WIB.
"Pamitnya mau turun lebih dulu ke kakaknya yang di Bondowoso. Yang jadi masalah, apakah benar anaknya ini sudah turun sampai ke Bondowoso atau bagaimana," ujarnya.
"Soalnya menurut logika, kan tidak mungkin nyasar. Karena jalurnya kan cuma satu," jelas dia.
Menurutnya, Khoirud Dian ini mendaki bersama 44 orang lain dalam satu rombongan pada pukul 23.30 WIB pada Minggu (23/2/2025) malam. Korban mondok di Sumenep Madura.(*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Imadudin Muhammad |