TIMES JATIM, MALANG – Pemerintah Kabupaten Malang (Pemkab Malang) siap mendukung program ketahanan pangan di Kabupaten Malang, sesuai Program Ketahanan Pangan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
"Bapak Bupati Malang sudah mengeluarkan surat edaran tentang gerakan penanaman tanaman pangan, termasuk di lingkungan kantor pemerintah dan perkarangan milik warga di Kabupaten Malang," terang Wakil Bupati Malang, Lathifah Shohib, Senin (24/2/2025).
Dikatakan, saat ini tinggal bagaimana Pemkab Malang terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk peningkatan pemanfaatan lahan pekarangannya di sekitar tempat tinggal masing-masing.
"Sehingga, secara ekonomi hasilnya bisa meningkatkan pendapatan keluarga, sekaligus agar ketahanan pangan keluarga juga bisa terjamin," ujar Wabup Malang.
Terkait hal ini, ia berpesan agar pengelolaan program seperti Pekarangan Pangan Lestari (P2L), nantinya bisa dikembangkan strategi perencanaan terarah. Terutama, difokuskan pada pengembangan pertanian terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Termasuk pula, bagaimana memanfaatkan hasil panen menjadi produk olahan yang mengandung nutrisi gizi bermutu, melalui upaya diversifikasi pangan.
''Mudah-mudahan, seiring dengan berbagai upaya intervensi yang terus dilakukan, program Pekarangan Pangan Lestari ini juga dapat terus berkembang pesat," demikian Wabup Lathifah.
Terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Malang, melalui Kabid Hortikultura, Heri Suntoro mengungkapkan, pihak mempunyai program Pekarangan Pangan Lestari untuk dilakukan di 33 kecamatan se Kabupaten Malang.
Menurutnya, program P2L tahun ini dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan anggota kelompok masing-masing. Akan tetapi, dibanding tahun sebelumnya, bantuan program P2L bagi KWT ini sebesar Rp 20,5 juta/kelompok. Padahal, pada tahun sebelumnya, nilai bangunnya sebesar Rp 50 juta/kelompok.
"Bantuan program P2L ini mulai awal, paling banyak digunakan untuk penyediaan bibit dan pembibitan. Jadi, harus ada tempat untuk (deder) pembibitan, sebelum dibesarkan ke media tanam yang ada," terang Heri Suntoro, Senin (24/2/2025) sore.
Dikatakan, jenis tanaman yang bisa dibudidaya pada program P2L adalah sayuran-sayuran. Seperti jenis Sawi, Kangkung, cabai, bawang-bawangan, dan lainnya. Setelah besar, bibit bisa ditanam di pot, polybag, atau lahan tanam pekarangan yang ada.
Masih kata Heri, masa budidaya P2L mulai pembibitan sampai panen untuk jenis sayuran, bergantung jenis tanamannya. Ada yang hanya 20 hari, namun juga ada yang sampai 3 bulan baru panen.
"Fokus utama program P2L untuk mendukung ketahanan pangan, dimana setidaknya hasilnya untuk dikonsumsi masyarakat. Arahnya juga, diharapkan bisa menunjang kebutuhan progran makan bergizi gratis (MBG), juga penurunan angka stunting di Kabupaten Malang," jelasnya.
Namun demikian, induk keberlanjutan dari upaya mendukung ketahanan pangan ini, sebisa mungkin hasil budidaya P2L juga bisa dijual. Terlebih, dijadikan pangan olahan yang punya nilai tambah bagi penghasilan masyarakat. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Imadudin Muhammad |