TIMES JATIM, MALANG – Meski tidak sering. Apakah Anda lupa menyebut nama orang? Lupa meletakkan barang, atau hal-hal kecil lainnya? Jika Anda berusia antara 35 hingga 50 tahun, sering lupa mulai terjadi, jangan langsung panik.
Sering lupa di usia tersebut, biasanya bukan tanda penyakit serius seperti Alzheimer. Melainkan lebih sering disebabkan oleh gaya hidup, stres, atau faktor lingkungan.
Temuan Terkini tentang Memori dan Otak
1. Peran Mikrobiota Usus
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bakteri baik di usus (mikrobiota) memengaruhi kesehatan otak melalui sumbu usus-otak.
Konsumsi probiotik (yogurt, kefir) dan prebiotik (serat tinggi) bisa membantu meningkatkan daya ingat.
Anda juga bisa menambahkan beberapa makanan yang sering direkomendasikan dokter. Bagaimana pun juga, otak kita tetap butuh nutrisi yang tepat agar berfungsi optimal.
Untuk asupan antioksidan coba buah beri dan sayuran hijau. Untuk asupan Omega-3, mengonsumsi ikan salmon, kacang walnut, biji chia sangat direkomendasikan.
Sementara untuk asupan vitamin otak kita, pastikan vitamin B12 dan D tetap terjaga. Anda bisa mendapat asupan vitamin itu dari daging, telur, susu, dan sinar matahari.
Yang pentig lagi, hindari makanan dengan kadar gula yang tinggi dan yang banyak mengandung lemak trans.
2. Dampak Teknologi
Ketergantungan pada gadget bisa menyebabkan "digital amnesia," yaitu ketidakmampuan otak untuk mengingat karena terlalu mengandalkan perangkat digital.
Batasi waktu layar dan latih otak untuk mengingat secara manual.
3. Manfaat Latihan Kognitif Berbasis Teknologi
Aplikasi seperti Lumosity atau Peak bisa membantu melatih otak, tetapi konsistensi adalah kunci keberhasilannya.
Anda juga bisa memanfaatkan permainan atau game tertentu seperti permainan puzzle, sudoku, atau teka-teki silang.
Belajar hal baru-hal baru seperti bahasa asing atau alat musik mampu meningkatkan daya ingat Anda. Atau sering baca buku dan menulis catatan harian.
4. Pentingnya Tidur Nyenyak
Tidur nyenyak (deep sleep) sangat penting untuk konsolidasi memori. Hindari kafein dan alkohol sebelum tidur, serta ciptakan rutinitas tidur yang menenangkan.
Tidur 7-8 jam setiap malam dengan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang bisa membuat konsolodisi memori Anda terjaga.
Yang lebih penting lagi, hindari gadget sebelum tidur. Cahaya biru gadget Annda bisa mengganggu produksi melatonin.
5. Dampak Polusi Udara
Paparan polusi udara (terutama PM2.5) bisa merusak kesehatan otak. Gunakan pembersih udara di rumah dan hindari aktivitas luar ruangan di area berpolusi tinggi.
Kapan Harus Khawatir?
- Sering lupa biasanya tidak berbahaya, tetapi waspadai jika Anda sering lupa mulai mengganggu aktivitas sehari-hari (misalnya, lupa cara pulang ke rumah).
- Ada perubahan kepribadian atau perilaku.
- Gejala memburuk secara signifikan dalam waktu singkat.
Jika Anda mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter saraf untuk evaluasi lebih lanjut.
Pastikan Otak Anda Selalu Sehat
Banyak orang mengalami gejala sering lupa meski mereka sudah memperbaiki pola makan, tidur, olahraga, dan menerapkan gaya hidup sehat.
Namun mereka kadang lupa, bagaimana cara menjaga kesehatan otak dan kemampuan kognitifnya.
Mulai sekarang, olah raga untuk kebugaran tubuh juga harus diimbangi dengan olahraga kebugaran otak.
Jika Anda merasa sering lupa mulai mengganggu, jangan ragu untuk mencari bantuan medis. Ingat, otak adalah aset berharga yang perlu juga dijaga kesehatannya!(*)
Pewarta | : Faizal R Arief |
Editor | : Faizal R Arief |