https://jatim.times.co.id/
Gaya Hidup

Manfaatkan Asap Biji Terong Racun, Terapi Ala Tradisional Ini Ampuh Obati Sakit Gigi

Minggu, 24 Oktober 2021 - 12:49
Manfaatkan Asap Biji Terong Racun, Terapi Ala Tradisional Ini Ampuh Obati Sakit Gigi Pasien dari Bondowoso saat mengikuti terapi tradisional netek gigi di Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Warga Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang membuka praktik terapi tradisional untuk pencegahan dan pengobatan sakit gigi. Cara ini betul-betul tradisional. Mulai dari cara, bahan, alat hingga prosesnya. Yakni memanfaatkan asap biji terong racun.

Dia adalah Kamsanik. Perempuan 62 tahun ini sudah delapan tahun membuka praktik mandiri untuk mengobati pasien yang memiliki masalah pada giginya.

Pasien yang datang bervariasi. Mulai dari keluhan gigi berlubang, kuman, kotoran gigi, karang gigi, bau mulut dan macam sakit gigi lainnya. Hal unik yang dilakukan adalah terapi asap biji terong racun.

Terapi ini dalam Bahasa Jawa disebut netek. Netek merupakan aktivitas pengobatan tradisional yang menggunakan asap biji terong racun sebagai bahan dasarnya.

"Iki jenenge netek gigi Mas. Wong-wong nyebut e nge-tap (ini namanya netek gigi Mas. Orang-orang juga menyebutnya nge-tap)," kata Anik kepada TIMES Indonesia, Sabtu (23/10/2021).

Pasien dari Bondowoso saat mengikuti terapi tradisional netek gigi a

Anik memang kurang fasih berbahasa Indonesia. Dia juga tidak cakap teknologi. Sehari-hari aktivitasnya di rumah sebagai ibu rumah tangga.

Dalam proses terapi, kata Anik, pasien diminta untuk kuat-kuat menarik napas dan meniupnya dengan mulut yang sudah tersambung dengan pipa kecil. Pipa ini adalah bambu khusus bernama bambu apus berukuran kecil.

Tiupan itu lah yang membuat biji terong beraksi karena dipanaskan menggunakan pecahan gentong, dalam bahasa Jawa disebut kreweng.

Kreweng yang telah dipanaskan menggunakan kayu bakar ini bekerja untuk membakar biji terong racun yang ditempatkan di atas kaleng susu. Posisinya berada di dalam batok kelapa yang dibelah separuh agar bisa menutup ruang udara.

Alat lainnya adalah timba yang berisi air dingin. Kemudian, alat dari batok kepala tersebut menutup kaleng susu yang sudah terisi pecahan gentong dan biji terong racun.

"Hanya ada di Singosari terong racun ini. Memang sulit dapatnya," ungkapnya.

Anik bisa melakukan terapi ini karena belajar. Praktik pengobatan tradisional ini memang tidak bisa belajar otodidak. Anik mendapatkan semacam warisan ilmu Jawa Kuno. Hal lain, praktik ini selalu diawali dengan doa-doa yang diungkapkan Anik dalam hatinya.

Pasiennya datang dari berbagai daerah. Memang rata-rata pasien yang sering datang berobat adalah dari kalangan masyarakat kampung.

"Ada juga dari Jakarta, Kalimantan, Bondowoso, Banyuwangi, Malang Raya dan lainnya. Kalau profesinya macem-macem Mas. Ada yang tentara, masyarakat umum, bahkan ada juga dokter gigi yang periksa gigi ke sini," bebernya.

Kata Anik, masyarakat yang datang berobat ke tempatnya ada pula yang ingin mendapatkan hasil maksimal meskipun sebelumnya telah berobat dan periksa ke dokter gigi. 

"Orang hamil juga bisa. Mboten nopo-nopo (tidak apa-apa). Anak kecil juga boleh. Tidak ada efek samping," tegas Anik.

Untuk datang berobat dengan cara tradisional ini, Anda bisa berkunjung langsung ke RT 28, Desa Petunggsewu, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Tidak ada tarif tetap. Anik tidak memasang dan mematok tarif.

"Tidak ada paksaan. Seikhlasnya mawon (saja)," paparnya.

Anik ingin pengobatan tradisional menggunakan asap biji terong racun untuk pengobatan sakit gigi ini dapat diteruskan oleh anak-anaknya. "Sudah ada anak nomor dua yang saya ajari. Biar bisa meneruskan," pungkasnya. (*)

Pewarta : Mohammad Naufal Ardiansyah
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.