TIMES JATIM, BATU – EXPO Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusantara Batu Hybrid Event yang digelar pada tanggal 25 – 27 Agustus 2022 ini memiliki banyak tujuan. Salah satunya adalah untuk memperkenalkan beragam produk pariwisata dan ekonomi kreatif dengan potensi khas Kota Wisata Batu.
Bermacam-macam pameran produk khas kota Batu dipamerkan dalam acara ini, termasuk batik khas Kota Batu milik Pak Sumari yang menarik perhatian para pengunjung.
Membuat batik dari kain primisima dengan motif yang berhubungan dengan Kota Batu menjadi ciri khas tersendiri bagi Pak Sumari, salah satunya adalah buah apel dan jeruk punten. Tidak hanya buah, Pak Sumari juga meletakkan ornamen tambahan lain di batiknya, seperti seorang penari di kebun apel dengan hiasan anggrek di bajunya.
Proses pembuatan batik (FOTO: Instagram/@sumari.batik)
Tentunya motif batik tersebut memiliki makna tersendiri mengenai keindahan Kota Batu. Selain memperhatikan motif, Pak Sumari juga memberi makna pada setiap warna pada batiknya.
“Warna merah dengan perpaduan orange ini supaya lebih greget, sedangkan yang hijau dan biru ini supaya lebih tenang dan enak dilihat," ucap Pak Sumari sambil menunjukkan baju batik yang dipamerkan dalam stand acara EXPO Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusantara Batu Hybrid Event pada siang itu.
Semakin rumit gambar dan warnanya, akan semakin mahal harganya. Salah satu batik termahal milik Pak Sumari adalah batik Panji Jawa Timur yang mencapai 5 juta rupiah. Apalagi batik tersebut telah menjadi ikon dari kota Batu di provinsi Jawa Timur. Tentunya itu menjadi salah satu prestasi yang bisa dibanggakan dari keindahan batik milik Pak Sumari ini.
Usaha batik khas Kota Batu milik Pak Sumari ini bernama Sanggar Semar yang letaknya berada di kota Batu, tepatnya di jalan Arjuno RT 14 RW 03 Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji kota Batu. Tidak hanya dicintai oleh penduduk Indonesia, tetapi juga penduduk internasional. Malaysia, Jepang, Singapura, Belanda juga ikut memburu batik milik Pak Sumari ini. Apalagi batik dengan motif apel yang memiliki banyak peminat, sehingga orang-orang berdatangan ke galeri milik Pak Sumari untuk mendapatkan batik tersebut. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Batik Khas Kota Batu Pak Sumari yang Menarik Perhatian Dunia
Pewarta | : Vianey Somya Nareswari (MG-423) |
Editor | : Deasy Mayasari |