TIMES JATIM, SURABAYA – Candi Prambanan, situs warisan dunia UNESCO, dipilih menjadi latar yang megah untuk perhelatan fashion show Program Studi Fashion Design and Business (FDB) Universitas Ciputra (UC) Surabaya, beberapa waktu lalu.
Latar candi kuno tersebut menjadi sebuah panggung mode bagi generasi desainer baru. Bukan sekadar peragaan busana, melainkan sebuah proyek nyata yang mempertemukan idealisme pendidikan, tuntutan industri, dan kekayaan warisan budaya.
Berkolaborasi dengan brand fesyen Gosh, inti dari koleksi yang ditampilkan adalah konsep “Celebration of Modern Heritage for the New Generation”. Konsep ini menantang para mahasiswa untuk melakukan dialog kreatif, memadukan estetika kontemporer yang menjadi ciri khas brand Gosh dengan nilai-nilai dan inspirasi arsitektur Candi Prambanan.
Hasilnya? Koleksi yang memukau. Mahasiswa menerjemahkan garis, relief, dan filosofi candi ke dalam siluet modern, teknik styling inovatif, dan kombinasi material yang relevan dengan selera pasar fesyen saat ini.
Pemilihan Prambanan, jelas Yoanita Kartika Tahalele, Kepala Program Studi FDB UC, bukan semata-mata estetika belaka. “Kami ingin mahasiswa mengalami langsung proses berkarya dengan standar industri, sekaligus memahami tanggung jawab mereka dalam meneruskan narasi budaya. Berkarya dan juga melestarikan budaya," ujarnya, Senin (1/12/2025).
Kegiatan ini, lanjutnya, menghasilkan dampak nyata bagi sektor pendidikan, Industri dan juga Budaya. Mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata bekerja dengan brand komersial, mulai dari membuat konsep hingga produksi yang meningkatkan portofolio profesional dan kesiapan masuk industri.
"Sedangkan untuk industri fesyen, kolaborasi ini membuka potensi rekrutmen talent muda siap kerja, sekaligus memperlihatkan bahwa desain generasi baru Indonesia mampu menjawab kebutuhan pasar modern," kata Yoanita.
Sementara itu, dalam hal pelestarian budaya, fashion show di situs warisan dunia menjadi cara baru memperkenalkan nilai budaya Indonesia kepada publik, terutama generasi muda dan audiens internasional.
"Untuk ekosistem kreatif, keterlibatan alumni, peserta SMA, dan peserta internasional memperkuat jalur regenerasi dan jejaring global," ungkapnya.
Lebih lanjut, kolaborasi FDB UC dan Gosh ini menunjukan peran perguruan tinggi sebagai penggerak kreativitas yang relevan dengan kebutuhan profesional. "Sambil tetap menempatkan budaya Indonesia sebagai pusat eksplorasi desain," pungkas Yoanita. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Fashion Show FDB UC Berlatar Candi Prambanan, Ketika Warisan Budaya Berpadu dengan Fashion Masa Kini
| Pewarta | : Siti Nur Faizah |
| Editor | : Deasy Mayasari |