TIMES JATIM, SURABAYA – Kinerja PT Bank Perekonomian Rakyat Jatim (Perseroda), atau Bank UMKM Jatim, mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang tahun buku 2024. Capaian tersebut disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan RUPS Luar Biasa yang digelar di Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya, Senin (16/6/2025).

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, yang hadir dalam dalam RUPS tersebut, menyoroti peningkatan signifikan dalam penyaluran kredit produktif. Hingga akhir 2024, total penyaluran kredit mencapai Rp2,88 triliun, dengan porsi 91,95 persen disalurkan untuk sektor produktif, khususnya bagi pelaku UMKM.

“Ini berarti lebih dari Rp2,88 triliun mengalir langsung ke sektor riil, membantu menggerakkan roda perekonomian dan membuka lapangan kerja baru,” ujar Emil.

Emil juga menegaskan pentingnya keberadaan Bank UMKM Jatim sebagai bank milik daerah, yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan 20 pemerintah kabupaten/kota.

“Harapannya pada 2025, penyaluran kredit dapat ditingkatkan, dan semakin banyak masyarakat yang mempercayakan dananya di Bank UMKM Jatim,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama terpilih Bank UMKM Jatim, Irwan Eka Wijaya Arsyad, dalam laporannya menyebutkan bahwa total aset bank hingga akhir 2024 mencapai Rp3,44 triliun, tumbuh Rp119,4 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp2,73 triliun, yang terdiri atas tabungan Rp847,3 miliar dan deposito Rp1,88 triliun.

“Kami konsisten menyalurkan kredit ke sektor produktif, sebagai komitmen mendukung pembangunan ekonomi daerah, khususnya di kalangan UMKM,” kata Irwan.

Laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp28,05 miliar. 

"Dalam RUPS disepakati, 55 persen dari laba bersih akan dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikan masing-masing," 

Irwan menambahkan jika pada 2025, Bank UMKM Jatim akan fokus pada penyaluran sejumlah program kredit prioritas seperti Program Kredit Sejahtera (Prokesra), Kredit Petani Jatim, dan Dagulir. Selain itu, kredit konsumtif tetap tersedia, termasuk produk Kredit Kepemilikan Emas dan Kredit Kendaraan Bermotor.

Irwan menyebut, dengan struktur kepemilikan mayoritas oleh pemerintah daerah dan fondasi keuangan yang kokoh, Bank UMKM Jatim semakin mantap menjadi bank milik pemerintah daerah terbesar di Indonesia, baik dari sisi aset maupun cakupan layanan.

“Dengan strategi digital yang progresif dan fokus pada pemberdayaan UMKM, kami optimistis Bank UMKM Jatim akan terus tumbuh secara berkelanjutan dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi Jawa Timur,” tutup Irwan.

Dorong Digitalisasi dan Inovasi Layanan

Sementara, Komisaris Utama Bank UMKM Jatim, Ina Dewayanti, menyatakan bahwa Dewan Komisaris terus mendorong penguatan tata kelola, efisiensi operasional, dan akselerasi transformasi digital.

“Inovasi layanan menjadi fokus kami, termasuk pengembangan mobile banking, integrasi QRIS, serta perluasan basis nasabah melalui digitalisasi,” paparnya.

Ina menambahkan jika Bank UMKM Jatim juga telah meraih sertifikasi ISO 27001 pada awal 2025, sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keamanan data nasabah. Di sisi SDM, pengembangan sistem manajemen pegawai berbasis teknologi terus dilakukan untuk mendukung profesionalisme.

"Dengan jaringan 32 kantor cabang dan 131 kantor kas di seluruh Jawa Timur, Bank UMKM Jatim memastikan akses layanan keuangan menjangkau hingga pelosok daerah," pungkasnya.