TIMES JATIM, PACITAN – Harga ikan kembung di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Pacitan terus mengalami kenaikan. Kenaikan ini membuat para pedagang dan konsumen menjerit.

Di Pasar Arjowinangun, salah satu pedagang ikan laut, Sri Purwati (57), mengungkapkan bahwa harga ikan kembung yang sebelumnya Rp20 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp25 ribu per kilogram.

"Padahal permintaan setiap hari tetap ada, yang punya warung makan juga sempat mengeluh, tapi terpaksa," katanya, Kamis (25/4/2024).

Kenaikan harga ini membuat Sri Purwati khawatir akan berkurangnya pembeli. Ia berharap harga ikan kembung dapat segera turun kembali agar para pembeli tidak semakin terbebani.

Hal senada juga diungkapkan oleh Riyanti (45), pedagang ikan laut di Pasar Minulyo. Ia mengatakan bahwa naiknya harga ikan kembung berdampak pada penjualan yang menyusut.

"Ya kalau naik terus, yang beli juga berkurang, biasanya sehari 20 kilogram habis, sekarang 10 kilo susah," ujarnya.

Riyanti menambahkan, para pembeli banyak yang mengeluh dengan kenaikan harga ikan kembung. Ia berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga ikan di pasaran.

Sementara itu, berdasarkan data harga pangan eceran Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga ikan kembung di Jawa Timur mencapai Rp33.780 per kilogram. 

Harga ini naik Rp230 (0,69 persen) dibandingkan dengan pekan lalu. Dalam sepekan terakhir, harga komoditas ini naik Rp530 (1,59 persen). Adapun dibandingkan dengan 30 hari sebelumnya, naik Rp440 (1,32 persen).

Sementara dilihat dari tren harga 3 bulan terakhir, rata-rata harga ikan kembung di wilayah Jawa Timur naik Rp460 (1,38 persen).

Sepanjang 2024, rata-rata harga ikan kembung terendah Rp31.110 per kilogram pada Selasa, 20 Februari 2024 lalu. Adapun harga tertinggi mencapai Rp36.940 per kilogram pada Rabu, 10 April 2024 lalu. 

Berdasarkan data tingkat kabupaten ataukota, harga komoditas ini bervariasi dengan kisaran Rp20.000 - Rp45.000 per kilogram.

Faktor Pemicu Kenaikan Harga

Kenaikan harga ikan kembung di Pacitan dan Jawa Timur pada umumnya diduga disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

Musim ikan kembung biasanya terjadi pada bulan Februari hingga April. Pada periode ini, permintaan ikan kembung meningkat sehingga harga cenderung naik.

Cuaca buruk dapat mengganggu aktivitas nelayan dalam menangkap ikan. Hal ini dapat menyebabkan pasokan ikan kembung berkurang dan harga naik.

 Selain itu, permintaan ikan kembung yang tinggi dari berbagai daerah, termasuk Kabupaten Pacitan, juga dapat mendorong kenaikan harga. (*)