TIMES JATIM, SUMENEP – Meski bibit tembakau di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur tergolong mahal, para petani tembakau di daerah ini masih antusias menanamnya. Pohon yang dikenal dengan daun emas itu masih menjadi prioritas pertanian masyarakat Madura di musim kemarau.
Berdasarkan data yang dihimpun TIMES Indonesia, harga bibit tembakau di Sumenep terus meningkat tiap minggunya dari Rp20 ribu hingga Rp35 ribu per seribu pohon. Harga bibit tembakau ini diperkirakan akan terus meninggkat hingga akhir Juni 2019 karena ketersediaan bibit tembakau yang siap tanam masih sulit didapat para petani.
"Paling mahal sekarang masih Rp35 ribu, pak," kata pak Addus, warga desa Batuan, Kecamatan Batuan, Sumenep saat ditemui di lokasi pertaniannya.
Berdasarkan keterangan Pak Addus, masyarakat di daerahnya menanam tembakau waktunya bervariasi. Ada yang baru menanam setelah lebaran Idul Fitri ada juga yang menanam sebelum bulan puasa Ramadhan.
"Ada yang usia tanamannya sudah 1 bulan ada yang baru tanam. Tetapi untuk daerah batuan, rata-rata baru (tanam) semua," paparnya sambil menunjuk pada tanaman tembakau di sekitarnya.
Dia berharap, harga tembakau saat ini mencapai Rp75 ribu perkilo agar para petani tembakau di Kabupaten Sumenep dapat keuntungan dari pertanian tembakaunya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bibit Mahal, Petani di Sumenep Tetap Tanam Tembakau
Pewarta | : Ach Qusyairi Nurullah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |