TIMES JATIM, SURABAYA – Perusahaan bisnis retail food and beverage PT Fajar Mitra Indah melakukan ekspansi outlet Family Mart di Surabaya. Ada lima toko baru berdiri sebagai langkah awal franchise convenience store (CVS) tersebut.
Pembukaan toko perdana berlangsung di Kawasan Jalan Embong Malang bersamaan dengan pembukaan empat gerai lainnya. Mulai Gerai FamilyMart T1 Juanda, The Square UK Petra, Mulyosari dan CitraLand. Keseluruhan menyerap tenaga kerja lokal dan Produk UMKM.
CEO Family Mart Willy Tjandra dan
Wali Kota Eri Cahyadi hadir meresmikan pembukaan FamilyMart di Jalan Embong Malang.
Pada kesempatan ini, hadir pula sejumlah pelaku UMKM sektor makanan dan minuman.
Eri bersyukur pada hari ini Family Mart telah hadir di Surabaya. Artinya, menambah angka investasi di kota yang ia pimpin.
Wali kota mengungkapkan, jika ingin kota ini maju, maka investasi harus bisa masuk. Dengan catatan dapat menggerakkan ekonomi rakyat melalui serapan tenaga kerja lokal.
"Investasi yang masuk harus bisa menggerakkan ekonomi dan menyerap tenaga kerja Surabaya. Inilah namanya sinergitas antara pemerintah dan investasi" kata Eri.
Sebelum menjadi Wali Kota Surabaya, Eri melihat banyak sekali investasi di kota ini belum maksimal dalam menyerap tenaga kerja lokal. Malah banyak berasal dari luar daerah. Angkanya hampir 80 persen.
"Ini kan jadi kacau. Padahal sebenarnya investasi berdiri itu untuk menggerakkan ekonomi sekitarnya. Tapi, setelah itu kita ada pendekatan-pendekatan sehingga banyak perubahan investasi yang masuk, 50 persen menyerap tenaga kerja orang Surabaya," jelasnya.
Ia berjanji akan terus melakukan pendekatan tersebut kepada para investor. Karena ketika investasi dan pemerintah memberikan jaminan, maka pergerakan ekonomi kerakyatan tetap hidup.
"Saya matur nuwun kepada FamilyMart. Luar biasa ada 1.000 karyawan yang nanti adalah orang Surabaya," puji Wali Kota Eri.
Sebagaimana Family Mart juga turut membuka peluang bagi para pelaku UMKM lokal. Mereka mendapat kesempatan untuk naik kelas secara nyata.
Wali Kota Eri meminta Kepala Dinas Koperasi dan UMKM mendorong peningkatan kualitas produk mereka agar mampu bersaing di pasar.
"Bentuk dan packaging harus bagus. Jadi ini tantangan kita. Jangan sampai ketika globalisasi atau kemajuan berjalan, UMKM jik pancet ae (masih tetap sama, red)," ujarnya seraya memacu semangat para pelaku UMKM yang hadir.
Pada kesempatan itu, Eri juga memberikan alasan mengapa toko modern mendapat peluang di Surabaya. Ada satu pijakan agar toko kelontong milk rakyat tidak mati meskipun toko modern bertebaran. Itu karena Pemerintah Kota Surabaya menetapkan kebijakan kontrol harga yang seragam. Salah satunya disupport oleh PT Wings Surya.
"Toko kelontong yang ada di Surabaya ketika mengambil barang harganya bisa sama dengan toko modern," ungkap Eri.
Pada kesempatan yang sama, CEO Family Mart Willy Tjandra mengamini harapan Wali Kota Eri Cahyadi.
"FamilyMart berkomitmen mempekerjakan tenaga kerja lokal masyarakat setempat," kata Willy .
Ia menargetkan dapat membuka 15 outlet di Surabaya hingga Desember 2023 dan sampai akhir tahun 2024 berencana membuka total 50 toko sehingga konsumen lebih mudah menemukan Family Mart untuk memenuhi kebutuhan belanja mereka. Surabaya dinilai menjanjikan dari segi jumlah populasi maupun daya beli.
"Kita harapkan bisa cover seluruh Wilayah Surabaya utara, selatan, barat, timur dan pusat," ucap Willy.
Dengan target 50 toko ini, FamilyMart memperkirakan mampu menyerap 1000 karyawan lokal.
Sebagaimana harapan Wali Kota Eri Cahyadi, Willy juga memberikan ruang bagi masyarakat dan pelaku UMKM lokal. Ada bermacam produk makanan minuman.
Pihaknya akan mempermudah dan memperbanyak produk UMKM di gerai Family Mart.
"Saat ini kita juga encourage UMKM agar bisa menjadi produk nasional. Kalau di Surabaya 50 outlet, kita harap bisa bantu untuk menyebarkan ke 300 toko kami yang lain di Indonesia," ungkapnya.
Salah satu langkah Family Mart adalah membuat private brand bersama UMKM tersebut. Semua bahan berasal dari UMKM. Logo UMKM juga tertempel pada produk tersebut bersanding dengan logo Family Mart.
Harga private brand memang lebih murah dari harga produk nasional. Secara otomatis, Willy optimistis private brand dengan harga bersaing berdampak pada peningkatan penjualan produk.
"Ini akan sangat membantu UMKM yang ada di Surabaya," sambungnya.
Bagi UMKM lokal, bisa mendaftarkan produk mereka langsung ke Kantor Pusat Family Mart di Jalan Embong Malang Surabaya.
Tinggal datang membawa produk untuk proses registrasi. Willy memastikan produk bervariasi agar tidak bentrok dengan produk UMKM lain yang sudah masuk. Minimal produk sudah mengantongi izin PIRT.
FamilyMart memberikan kemudahan proses. Saat ini sudah ada 66 produk masuk ke etalase FamilyMart.
"Benar-benar kita permudah untuk UMKM. Kita juga sudah masuk di Bali dan melakukan hal yang sama," ungkapnya.
Family Mart sendiri juga menyediakan gerai makanan minuman pertama yang bersertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sementara total produk yang ada di etalase sekitar 3.000 item sesuai kebutuhan konsumen.
Sebagaimana diketahui, PT Fajar Mitra Indah melakukan ekspansi FamilyMart di Surabaya. Ada lima toko baru berdiri sebagai langkah awal franchise convenience store tersebut.
Pembukaan toko perdana berlangsung di Kawasan Jalan Embong Malang bersamaan dengan pembukaan empat gerai lainnya. Mulai Gerai FamilyMart T1 Juanda, The Square UK Petra, Mulyosari dan CitraLand. Keseluruhan menyerap tenaga kerja lokal dan Produk UMKM.
CEO Family Mart Willy Tjandra dan Wali Kota Eri Cahyadi hadir meresmikan pembukaan FamilyMart di Jalan Embong Malang. Eri juga menerima hot Americano spesial dari CEO Family Mart Willy Tjandra. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Family Mart Target Buka 50 Toko di Surabaya, Serap UMKM dan Tenaga Kerja Lokal
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |