https://jatim.times.co.id/
Ekonomi

Inflasi Terkendali Secara Nasional, Mengapa Masih Ada Provinsi yang ‘Bergulat’ dengan Tekanan Harga?

Rabu, 11 September 2024 - 10:19
Inflasi Terkendali Secara Nasional, Mengapa Masih Ada Provinsi yang ‘Bergulat’ dengan Tekanan Harga? Ilustrasi pasar tradisional. (Foto: Akademi AI Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi tahunan (year-on-year) untuk 38 provinsi di Indonesia pada periode Januari hingga Agustus 2024. Data ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, inflasi nasional relatif stabil dan terkendali, namun masih ada beberapa provinsi yang menghadapi tekanan inflasi yang signifikan. 

Mengapa begitu? Berikut news analisis M. Rifqy Rezfany, mahasiswa Statistika ITS Surabaya, peneliti bigdata dan data science pada Akademi AI Indonesia (AAI).

*

Inflasi nasional sepanjang tahun 2024 menunjukkan tren stabil. Dimulai dari 2,57% pada Januari dan sedikit menurun menjadi 2,12% pada Agustus. 

Meski pada Maret inflasi nasional sempat mencapai puncaknya di angka 3,05%, penurunan yang konsisten setelahnya menandakan bahwa tekanan harga secara umum berhasil dikendalikan.

Beberapa provinsi di Indonesia mengalami inflasi yang cukup tinggi, jauh di atas rata-rata nasional. Provinsi Gorontalo mencatat inflasi tertinggi pada bulan Mei dengan angka mencapai 4,91%, mengindikasikan adanya lonjakan harga di daerah tersebut. 

Tidak hanya Gorontalo, Provinsi Papua Tengah juga menghadapi inflasi tertinggi pada bulan yang sama, yaitu 5,39%. Kedua provinsi ini menunjukkan bahwa tekanan harga di beberapa wilayah timur Indonesia masih menjadi tantangan yang perlu diatasi.

Sementara itu, beberapa provinsi berhasil menjaga inflasi mereka tetap rendah. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatatkan inflasi terendah di Indonesia dengan angka yang terus stabil di bawah 2%. Pada Agustus, inflasi di provinsi ini hanya mencapai 1,02%, mencerminkan stabilitas harga yang baik di wilayah tersebut. Provinsi Papua Barat Daya dan Papua juga menunjukkan inflasi yang rendah, dengan angka yang terus berada di sekitar 1,28% hingga 2,18% sepanjang tahun.

Salah satu daerah dengan fluktuasi inflasi yang signifikan adalah Papua Pegunungan. Pada bulan Juni, provinsi ini mencatat inflasi sebesar 5,65%, yang merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia, namun angka ini sedikit menurun menjadi 5,09% pada bulan Juli. Kenaikan harga di wilayah ini kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor lokal, seperti gangguan pasokan atau peningkatan permintaan yang mendadak.

Beberapa provinsi, seperti Sumatera Utara dan Riau, mengalami penurunan inflasi yang tajam dari bulan Mei ke bulan Juli dan Agustus. Misalnya, inflasi di Sumatera Utara menurun dari 4,26% pada bulan Mei menjadi hanya 1,86% pada bulan Agustus. Hal ini bisa jadi mencerminkan perbaikan dalam distribusi barang atau pengendalian harga yang lebih baik di wilayah tersebut.

Secara keseluruhan, inflasi di Indonesia pada tahun 2024 terkendali dengan baik, meskipun masih ada provinsi-provinsi yang menghadapi tantangan inflasi yang cukup serius, terutama di wilayah timur Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat terus memantau perkembangan ini dan melakukan intervensi jika diperlukan untuk memastikan kestabilan harga di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan inflasi yang terkendali, daya beli masyarakat diharapkan tetap terjaga, meskipun ada beberapa daerah yang memerlukan perhatian lebih dalam pengendalian harga dan distribusi barang. (*)

Pewarta :
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.