TIMES JATIM, SURABAYA – Meningkatnya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) disebabkan adanya berbagai faktor. Mulai krisis ekonomi, kebijakan perusahaan dan regulasi pemerintah. Kondisi ini menciptakan kekhawatiran tersendiri terhadap stabilitas ekonomi dan kestabilan sosial masyarakat.
Menyikapi hal tersebut, Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Mohammad Nasih MT Ak CA mengatakan, bahwa banyak lembaga yang dapat mendukung salah satu langkah strategis yaitu perbankan dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
“Perbankan bisa menjadi sangat potensial dalam investasi yang berakibat pada kebutuhan akan tenaga kerja,” terangnya, Senin (2/6/2025).
Dengan banyaknya investasi, maka lowongan pekerjaan juga akan tersedia. Investasi ini dapat berbentuk dana untuk mendukung program yang telah berjalan atau mendorong munculnya produk dan usaha baru.
“Investasi ini bisa dalam bentuk investasi dana, untuk membiayai program-program dan atau proses produksi yang selama ini sudah berjalan sehingga tidak ada lagi yang di PHK,” ujar Prof. Nasih yang juga pakar ekonomi syariah ini.
Ia berharap pemilik usaha tidak hanya memperhatikan keuntungan finansial namun juga melihat keuntungan ekonomi.
“Sehingga jika ada bank yang selama ini bunganya sangat tinggi, dikasih bunga yang rendah untuk dana saja, untuk dana yang belum tersalurkan ke industri-industri yang produktif, dengan begitu nanti akan bergerak tenaga kerja dan lain lain,” ungkap Prof Nasih.
Harapan Perbaikan Ekonomi
Prof. Nasih juga menyoroti terkait perang tarif yang memberikan dampak signifikan di Indonesia. Hal itu juga berpengaruh langsung terhadap daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kalau permintaan turun otomatis PDB Produk Domestik Bruto red juga akan turun dan pertumbuhan ekonomi juga akan melambat. Kita berharap, tentunya perang tarif dapat di manage sebaik-baiknya sehingga tidak ada dampak negatif yang berlebih,” tuturnya.
Tak hanya itu, ia berharap daya beli masyarakat akan semakin tinggi. Salah satu caranya yaitu dengan memberikan luncuran atau program yang dapat mendorong pendapatan masyarakat secara langsung.
"Kalau dana kemudian meningkat dan dipending semua, ekonomi tidak akan bergerak, termasuk kemarin yang menjadi korban dalam tanda kutip efisiensi itu juga bisa dilonggarkan lebih lanjut,” ujarnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Banyak PHK, Rektor Unair Dorong Investasi untuk Perbaikan Ekonomi
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |