https://jatim.times.co.id/
Ekonomi

Jawa Timur Mesti Lirik Potensi Sawit, Omzetnya Menggiurkan

Jumat, 08 April 2022 - 18:50
Jawa Timur Mesti Lirik Potensi Sawit, Omzetnya Menggiurkan Kelapa Sawit sebagai komoditas andalan Indonesia telah berkontribusi besar terhadap kemakmuran ekonomi masyarakat di banyak daerah. (FOTO: Freepik)

TIMES JATIM, SURABAYA – Dalam upaya promosi positif komoditas kelapa sawit, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggandeng PGRI Jawa Timur (Jatim) guna mengupas tuntas mitos dan fakta tentang kelapa sawit.

Para guru dinilai memiliki peran strategis dalam menjembatani informasi kepada peserta didik, termasuk tentang stigma yang selama ini melekat kepada kelapa sawit.

Sebagai komoditas andalan Indonesia, kelapa sawit telah berkontribusi besar terhadap kemakmuran ekonomi masyarakat di banyak daerah seperti provinsi Jambi, Palembang, dan Lampung.

Kepala Divisi Komunikasi dan Media Sosial DPP APKASINDO, Maria Goldameir Mektania menyebut dari 6,72 juta hektar kebun sawit yang dikelola petani Indonesia, sebanyak 86 persen dimiliki oleh petani swadaya dan 14 persen sisanya adalah petani plasma.

Goldameir yang juga merupakan seorang petani sawit generasi kedua menceritakan pengalamannya. Perkembangan harga sawit terus berkembang pesat dari Rp1.000 per kg tandan buah segar (TBS) di tahun 2000-an  kini menyentuh Rp3.000 per kg.

"Dari sini (Sawit) kami bisa mengenyam pendidikan tinggi sampai ke luar negeri," ujarnya.

Sawit-2.jpg

Lebih lanjut Goldameir memaparkan, sejak tahun 2000 sektor industri perkebunan kelapa sawit telah membantu mengentaskan 10 juta orang keluar dari garis kemiskinan. “Provinsi atau kabupaten yang memiliki perkebunan sawit terus mengalami perkembangan,” jelasnya.

Sayangnya meski telah berkontribusi banyak pada perekonomian nasional, kelapa sawit masih saja menghadapi banyak tantangan. Mulai dari isu persaingan ekonomi global hingga stigma-stigma negatif soal mitos, manfaat, dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kelapa sawit.

Stigma negatif terhadap sawit ini secara terstruktur menyasar generasi muda dan para peserta didik di usia sekolah. Maka dari itu BPDPKS mengehalat kegiatan ini bersama PGRI sebagai upaya mengkaji kelapa sawit secara objektif.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi mendukung terselenggaranya acara ini. Pihaknya menyebut kelapa sawit memang masih asing di Jawa Timur. Namun sebagai komoditas andalan pemerintah ia melihat sawit tidak lagi identik dengan kemiskinan, justru sebaliknya.

"Bahkan saat ini, sektor perkebunan kelapa sawit dalam setiap hektar lahannya mampu menghasilkan sekitar Rp3 juta – Rp4 juta per bulannya," katanya.

Sawit juga terbukti mampu mengentaskan problematika kemiskinan. Sebab 42 persen lahan perkebunan sawit di negeri ini dimiliki para petani pribadi, skala kecil - menengah.

“Dan di Jawa Timur banyak SMA/SMK Pertanian yang perlu dimasuki komoditas kelapa sawit ini. Di Jember juga ada SMK yang ada bidang studi atau kompetensi keahlian pertanian yang juga bisa dimasuki kelapa sawit,” tutur Wahid yang juga Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur ini.

Dirinya kemudian mendorong insan pengajar di Jawa Timur untuk mengkaji, mendalami, serta  mengembangkan sektor industri perkebunan kelapa sawit sebagai objek pekerjaan yang menguntungkan.

Senada dengan Wahid, Ketua PGRI Provinsi Jawa Timur, Teguh Sumarno bahwa semangat pemberdayaan ekonomi kerakyatan selalu digaungkan oleh para pengajar.

"UMKM-UMKM bersama SMA, SMK, dan guru bisa menciptakan perubahan-perubahan ekonomi sehingga ini meningkatkan martabat kabupaten/kota di Indonesia, terutama yang menjadi sentra sawit,” ucapnya.

Maka dari Teguh juga mempraktikkan pengelolaan produksi coklat dan sabun berbahan minyak kelapa sawit. Demo diajarkan oleh Hendy Firmanto dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia yang bermarkas di Jember, Jawa Timur. (*)

Pewarta : Ammar Ramzi (MG-235)
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.