TIMES JATIM, MALANG – Sebanyak 12.090 personil Linmas dikerahkan Satpol PP Kabupaten Malang untuk membantu tugas TNI-Polri serta Bawaslu, dalam mengamankan pemungutan suara pada Pemilu 2019 mendatang.
Kasatpol PP Kabupaten Malang, Nazarudin Hasan mengatakan, sebenarnya kebutuhan personil untuk mengamankan Pemilu kurang. Dibutuhkan sekitar 24.968 personil linmas untuk mengamankan sekitar 8 ribu TPS.
"Untuk personilnya memang kurang, karena jumlah TPS membengkak dua kali lipat. Sedangkan jalan keluarnya, seluruh desa siap menutupi kekurangan personilnya," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Senin (18/3/2019).
Dia melanjutkan, seluruh desa yang mengirimkan personil untuk membantu tugas Linmas, bukan berarti secara otomatis menjadi linmas. Melainkan mereka hanya sebatas relawan pengamanan TPS.
"Maka dari itu, atas kesepakatan kami dengan KPU, maka dalam menjalankan tugasnya baik linmas dan relawan memakai kaos biasa asal ada id card," paparnya.
Hal ini kata dia, bertujuan supaya tidak ada kesenjangan antara petugas linmas serta relawan. "Satu TPS dibutuhkan dua orang. Karena terbatasnya personil, kami meminta tambahan bantuan dari desa," tuturnya.
Menurutnya, tugas Linmas maupun relawan tersebut membantu pengamanan serta mengawasi jalannya Pemilu 17 April 2019 mendatang.
Mulai dari distribusi logistik, pemungutan suara hingga perhitungan suara.
"Tenaga para linmas ini memang sangat dibutuhkan untuk kesuksesan pelaksanaan pemungutan suara pada hari H itu," tuturnya.
Lebih lanjut dia berharap kepada seluruh personil linmas yang diterjunkan dapat menjalanka tugas dengan sebaik-baiknya-baiknya.
"Tugas kami hanya membantu TNI dan Polri mengamankan jalannya Pemilu 2019. Dengan bantuan Linmas, kami yakin dalam pelaksanaan Pemilu 2019 di Kabupaten Malang berjalan dengan sukses," kata Kasatpol PP Kabupaten Malang. (*)
Pewarta | : Binar Gumilang |
Editor | : Yatimul Ainun |