TIMES JATIM, BANYUWANGI – Gula kristal yang biasa kita konsumsi ternyata bukan hanya diproduksi dari tebu saja, loh. Melainkan bisa juga dibuat dari tanaman lain, seperti jagung dan tumbuhan stevia. Jika jagung sudah bukan jadi komoditi yang asing, tapi bagaimana dengan stevia?.
Stevia atau yang memiliki nama Stevia rebaudiana Bertoni adalah tumbuhan berjenis perdu berasal dari Paraguay. Bagian tumbuhan stevia yang bisa dibuat menjadi pemanis adalah daunnya. Pemanis stevia memiliki rasa manis alami non kalori atau tanpa kalori yang 70-400 kali lebih manis dari gula tebu.
Ternyata stevia sudah lama digunakan sebagai pemanis di negara-negara Amerika Selatan dan Jepang, loh. Di Indonesia sendiri, tanaman stevia yang dibudidayakan adalah berasal dari Jepang, Korea dan Cina. Tanaman ini banyak dibudidayakan di daerah Ngargoyoso, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Cikajang, Garut dan lainnya.
Kedepannya, diperkirakan pemanis ini akan semakin populer seiring dengan bertambahnya penyandang penyakit seperti diabetes dan obesitas diseluruh dunia. Bahkan, saat ini pemanis stevia sudah dijadikan pemanis utama yang bisa menggantikan gula tebu dan juga pemanis sintetis atau pemanis buatan.
Pemanis stevia sesuai untuk orang penderita diabetes karena memiliki nol indeks glikemik. Indeks glikemik sendiri merupakan ukuran seberapa cepatnya makanan yang mengandung karbohidrat (mengandung gula), dapat mempengaruhi kenaikan gula darah. Jadi semakin tinggi nilai indeks glikemik suatu pemanis, maka semakin tinggi juga perannya untuk menaikkan gula darah.
Bagi orang yang sedang menjalankan program diet untuk penurunan berat badan, mengganti gula dengan pemanis stevia adalah pilihan yang tepat. Karena kalori yang dimiliki oleh jenis pemanis ini adalah nol, atau tidak mengandung kalori.
Beberapa kelebihan pemanis stevia selain tidak mempengaruhi gula darah dan aman untuk penderita diabetes, diantaranya yaitu mampu mencegah kerusakan gigi, memperbaiki gangguan pencernaan, meredakan sakit perut, dan yang tidak kalah penting yaitu mampu mengatur berat badan.
Selain itu, pemanis stevia mempunyai ketahanan yang tinggi juga. Pemanis ini tidak akan rusak meskipun dipanaskan pada suhu tinggi, yaitu sampai dengan 200 derajat Celcius. Sehingga dapat digunakan untuk membuat segala jenis produk.
Bagaimana? apakah tertarik beralih dari gula tebu ke stevia?
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |