https://jatim.times.co.id/
Berita

Ecoton dan GrowGreen Desak Pemerintah Perbaiki Sistem Pengolah Sampah

Sabtu, 06 Desember 2025 - 17:35
Ecoton dan GrowGreen Desak Pemerintah Perbaiki Sistem Pengolah Sampah Aksi teatrikal Ecoton dan GrowGreen di depan Gedung Negara Grahadi setelah temuan mikroplastik dalam air hujan 23 bahan kimia plastik berbahaya dalam darah perempuan pemilah sampah, Sabtu (6/12/2025).(Foto : Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYA – Ecoton dan komunitas GrowGreen kembali melakukan aksi teatrikal di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (6/12/2025). Mereka meminta pemerintah segera mengambil tindakan tentang bahaya ancaman mikroplastik setelah adanya temuan zat kimia berbahaya tersebut dalam air hujan di beberapa daerah di Jawa Timur dan darah perempuan pemilah sampah di Gresik.

Selain itu, mereka juga meminta masyarakat menghentikan pembakaran sampah plastik karena bisa menyebabkan paparan kronis pada pernapasan manusia.

“Temuan mikroplastik pada air hujan di Malang, Gresik, Surabaya, Lamongan, sekaligus temuan 23 bahan kimia plastik berbahaya dalam darah perempuan pemilah sampah di Gresik adalah alarm keras bahwa mikroplastik telah masuk ke tubuh manusia,” ujar Anjar, Koordinator Aksi Komunitas GrowGreen yang ditemui saat kampanye di depan Gedung Grahadi, Sabtu (6/12/2025). 

Aksi teatrikal di depan Gedung Grahadi Surabaya itu sekaligus sebagai bentuk peringatan kepada masyarakat dan pemerintah Jawa Timur.

Massa aksi mengenakan kostum menyerupai manusia primitive yang sedang membakar sampah. 

“Simbolisasi ini menunjukkan bahwa praktik pembakaran sampah merupakan perilaku yang tidak selaras dengan pengetahuan modern dan justru membawa masyarakat pada risiko kesehatan yang lebih besar,” ujarnya. 

Penelitian yang dilakukan oleh Wonjin Institute for Occupational Environmental Health (WIOEH) Korea, Ecoton dan  Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya (FK Unair) pada 32 perempuan pemilah sampah di Gresik, mengungkapkan fakta mengkhawatirkan mengenai paparan bahan kimia plastik di tubuh manusia. 

Dari analisis terhadap 65 jenis bahan kimia dalam darah dan urin, ditemukan 23 bahan kimia plastik berbahaya.

Senyawa tersebut mencakup BPA, ftalat, PAH serta flame retardants yang masing-masing memiliki dampak serius terhadap hormon, fungsi metabolisme, kesehatan reproduksi serta perkembangan janin. 

“Sebelumnya mikroplastik ditemukan pada air hujan di Malang, Gresik, Surabaya, dan Lamongan, menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Timur kini menghadapi paparan mikroplastik dari dua jalur melalui udara yang tercemar pembakaran sampah plastik, dan melalui kontaminasi langsung yang masuk ke aliran darah,” kata aktivis lingkungan ini. 

Sementara itu, Kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton, Rafika Aprilianti, mengatakan, perlindungan kesehatan bagi pekerja sektor informal yang menjadi kelompok paling rentan yaitu pemulung. Ia mendesak terhadap pemerintah serta industri memperbaiki sistem pengolahan sampah. 

 “Kondisi ini tidak boleh diabaikan dan mendesak pemerintah serta industri untuk segera memperbaiki sistem pengelolaan sampah, mengurangi sumber polusi plastik, serta memberikan perlindungan kesehatan bagi pekerja sektor informal yang menjadi kelompok paling rentan yaitu pemulung,” katanya. 

Sedangkan temuan gabungan antara mikroplastik di hujan dan darah ini semakin menegaskan bahwa ancaman mikroplastik semakin dekat dan nyata. (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.