TIMES JATIM, MALANG – Unit usaha UMKM yang dikelola Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Al-Fanani Komisariat Universitas Islam Malang (Unisma) menjadi percontohan kemandirian ekonomi organisasi di tingkat nasional setelah mencatat keuntungan jutaan rupiah.
Pasalnya, usaha tersebut tidak hanya menopang pendanaan kegiatan organisasi, tetapi juga membuktikan bahwa ekonomi kreatif dapat dikembangkan.
Haikal, Ketua Rayon PMII Al Fanani, menjelaskan bahwa capaian tersebut merupakan akumulasi dari upaya jangka panjang mengembangkan ekonomi organisasi berbasis kewirausahaan.

“Sebenarnya kami ini hanya melanjutkan dari apa yang telah di gagas senior-senior kami. Dulu di kembangkan produk yang namanya Cafani (Cemilan Al-Fanani) Itu menjadi cikal bakal ekonomi mandiri di organisasi kita,” tuturnya, Sabtu (06/12/2025).
Menurutnya, dalam satu periode kepengurusan, omzet pengelolaan UMKM bisa mencapai Rp4,5 juta, dengan keuntungan diperoleh dari hanya memanfaatkan momentum kegiatan kampus.
"Misal Oshika Unisma untung kami sekitar Rp1,8 juta, LKMM FIA Rp1,3 juta, dan Mapaba Al Fanani sekitar Rp3 juta," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Haikal modal yang digunakan rata-rata hanya Rp600–700 ribu per kegiatan. Produk yang dijual meliputi Pop Mie instan, kopi, rokok, air mineral, dan atribut organisasi.
Haikal menegaskan bahwa kemandirian ekonomi kreatif ini menjadi kunci keberlanjutan program organisasi.
“Program kami berjalan lancar karena disokong ekonomi mandiri yang kami bangun. Kami ingin membuktikan organisasi bisa hidup dari kreativitas, bukan hanya donasi,” tegasnya.
Sementara itu, Alfin Nurhikam, Koordinator Kewirausahaan Rayon Al Fanani, mengungkapkan bahwa pengelolaan UMKM dilakukan profesional dengan mengetahui kebutuhan peserta, persiapan satu bulan, dan sistem pembayaran QRIS untuk transparansi.
“Modal awal Rp345 ribu, di hari pertama langsung jadi laba Rp500 ribu. Pop Mie 110 pcs, awalnya 50 habis kurang dari satu jam,” jelasnya.
Tim usaha terdiri dari 6 orang, dengan penugasan kerja tertentu. Penjaga stand diapresiasi sesuai jam kerja, sehingga kata Alfin aktivitas kewirausahaan berjalan disiplin sekaligus produktif.

“Kami ingin usaha ini terus berlanjut, bukan musiman,” tambah Alfin.
Saat ini PMII Rayon Al Fanani tengah menyiapkan ekspansi ke ranah digital marketing melalui Shopee dan TikTok dan platform digital lainnya untuk memperluas jangkauan konsumen.
Mereka berharap, model UMKM ini tidak hanya menguatkan pendanaan internal organisasi, tetapi juga mencetak kader bermental wirausaha.
"Kita akan jaga nilai baik dari organisasi kita, UMKM ini salah satu solusi dari upaya kita memastikan progresivitas kaderisasi dalam organisasi," pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Hainor Rahman |
| Editor | : Hainorrahman |