https://jatim.times.co.id/
Berita

Prof M. Nuh Tegaskan Keputusan Rais Aam Copot Gus Yahya adalah Sanksi Adanya Kesalahan

Sabtu, 06 Desember 2025 - 18:11
Prof M. Nuh Tegaskan Keputusan Rais Aam Copot Gus Yahya adalah Sanksi Adanya Kesalahan Prof. Muhammad Nuh, perwakilan dari Rais Aam PBNU saat menghadiri pertemuan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Sabtu (6/12/2025). (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, JOMBANGForum sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Tebuireng kembali menjadi panggung penting bagi pembahasan dinamika internal PBNU, Sabtu (6/12/2025). Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari musyawarah para kiai di Ponpes Lirboyo, Kediri, beberapa hari sebelumnya.

Rois A’am PBNU maupun Wakil Rois A’am sejatinya dijadwalkan hadir. Namun keduanya berhalangan lantaran agenda mendesak yang tidak dapat ditinggalkan. 

Sebagai bentuk penghormatan, seorang utusan resmi dikirim untuk menyampaikan perkembangan terbaru menyangkut dinamika internal PBNU yakni Prof. Muhammad Nuh, khususnya mengenai posisi Syuriah dalam struktur organisasi.

Menurut Prof M. Nuh, Rois A’am disebut tengah menjalankan tugas yang tidak bisa ditunda, sementara Wakil Rois A’am juga berhalangan hadir, sedang berada di Jakarta.

“Memang diundang Rais Aam dan Wakil Rais Aam, tapi beliau berhalangan hadir karena ada haul di Lasem. Wakil Rais Aam di Jakarta,” ujar Prof. Dr. Mohammad Nuh, Rais Syuriyah PBNU saat ditemui awak media di Tebuireng, Sabtu (6/12/2025).

Dalam forum itu ditegaskan kembali keputusan para sesepuh bahwa Syuriah merupakan otoritas tertinggi dalam PBNU. Karena itu, diskusi yang mengemuka lebih bersifat evaluatif, bukan polemis. 

“Posisinya sudah jelas Rais Aam, Konteksnya adalah adanya kesalahan dan sanksi yang harus berikan (ke Gus Yahya). Oleh karena itu, tidak ada perselisihan baik secara pribadi,” ungkapnya.

Para kiai menimbang apakah langkah-langkah yang telah diambil selama ini sudah sesuai dengan garis besar organisasi, atau justru membutuhkan peninjauan ulang.

“Saya yakin panjenengan semua sudah mengikuti perkembangan persoalan ini, termasuk yang disampaikan dalam pertemuan PBNU Jawa Timur kemarin,” ungkapnya. 

Mantan Rektor ITS Surabaya itu menambahkan bahwa Rois A’am telah memberikan arahan jelas: keputusan lanjutan baru akan diambil setelah mendengar pandangan para sesepuh, senior, perwakilan Syuriah, dan Tanfidziyah yang hadir di Tebuireng.

Prof. Nuh menegaskan bahwa forum ini bukan tempat memperuncing perbedaan, tetapi ruang untuk menemukan jalan keluar yang paling maslahat bagi organisasi.

“Sekecil apa pun celah solusi, selama itu membawa kebaikan, harus kita perjuangkan. Kita cari jalan terbaik demi kemuliaan Nahdlatul Ulama dan kemaslahatan umat,” tegasnya.

Suasana pertemuan berlangsung hangat dan penuh semangat musyawarah. Para sesepuh terlihat sangat menjaga marwah organisasi, sekaligus merawat tradisi dialog yang menjadi identitas NU sejak awal berdiri.

Menutup penyampaiannya, Prof. Nuh memastikan bahwa seluruh hasil pembahasan hari ini akan dibawa ke rapat pleno PBNU pada 9 Desember 2025 mendatang. “Dari forum ini, semua akan kami sampaikan pada pleno,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Rohmadi
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.