https://jatim.times.co.id/
Berita

Hindari Kepunahan, Plasma Gelar Festival Layang-Layang di Madiun

Minggu, 06 Agustus 2023 - 22:31
Hindari Kepunahan, Plasma Gelar Festival Layang-Layang di Madiun Anak-anak asyik membuat layang-layang dipandu anggota komunitas Plasma. (Foto: Yupi Apridayani/TIMESIndonesia)

TIMES JATIM, MADIUN – Sekumpulan bocah dengan asyik menempelkan bilah bambu berbentuk lengkung segitiga di atas kertas transparan bergambar. Bilah bambu yang disatukan dengan benang halus berbentuk dikenal dengan nama ragangan atau kerangka layang-layang.

Mengajak anak-anak membuat layang-layang jenis sambitan atau aduan itu menjadi bagian festival layang-layang yang digelar komunitas pecinta layangan di Madiun. 

Membuat layang-layang mungkin tidak semudah yang dibayangkan. Tidak hanya kerapian tetapi ketepatan dan keseimbangan juga menentukan hasilnya.

"Seringnya sih beli sudah jadi. Bikin sendiri susah-susah gampang," ujar Rayhan salah satu peserta lomba membuat layang-layang, Minggu (6/8/2023). 

Membuat layang-layang yang dikemas lomba tersebut merupakan salah satu upaya komunitas pecinta layang-layang untuk melestarikan permainan tradisional tersebut. Sebab bermain layang-layang atau layangan sudah mulai jarang dilakukan anak-anak karena tergeser permainan modern dan gadget.

"Selain itu, tempat-tempat yang bisa dan boleh untuk layangan juga semakin terbatas," ungkap Rofiq Panji, ketua Paguyuban Layangan Sambitan Madiun (Plasma) sebagai penyelenggara festival layangan. 

layang-layang-2.jpgBerbagai jenis layang-layang aduan dan perlengkapan layangan dipajang saat festival layang-layang. (Foto: Yupi Apridayani/TIMESIndonesia)

Bermain layang-layang, lanjut Rofiq, kini jarang dimainkan. Terlebih permainan itu bersifat musiman dan bergantung kondisi cuaca dan angin. Menerbangkan layang-layang juga butuh latihan dan keterampilan. "Kalau makin jarang dimainkan ya lama-lama layangan bisa punah," kata Rofiq. 

Festival layang-layang yang digelar Plasma di Lapangan Desa Jiwan, Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun untuk mewadahi pecinta layang-layang terutama anak-anak. Selain mengajak anak-anak membuat layang-layang sendiri dan hasilnya dinilai, juga ada pameran layang-layang dan lomba layangan aduan. 

Di area pameran terdapat berbagai jenis layangan sambitan atau aduan. Sekilas bentuk layangan yang dipamerkan sama bentuk dan ukuran. Tetapi secara kualitas ada perbedaan.

"Jenis yang dipajang itu adalah layangan kompetisi. Kualitasnya beda dengan layangan biasa  karena bahan kertas dan ragangannya juga pilihan," kata Rofiq. 

Festival layang-layang direspons antusias peserta. Stan pameran layang-layang dipadati pengunjung yang sebagian besar anak-anak. Lomba membuat layang-layang juga diikuti cukup banyak peserta. Sementara pendaftar lomba layangan aduan melebihi kuota panitia.

"Baru ikut lomba pertama kali ini. Senang dan tidak menyangka bisa juara," tutur Kevito Hashin Nimtyas Siswanto salah seorang peserta lomba layangan aduan. 

Event yang kali pertama digelar Plasma di wilayah Madiun itu direncanakan jadi agenda rutin komunitas. Sementara ini yang kerap digelar adalah  kejuaraan layangan kategori profesional yang pesertanya orang dewasa.

Komunitas juga tengah berupaya agar aktivitas layangan bisa dilakukan lebih leluasa. Serta melakukan sosialisasi dan edukasi bermain layang-layang yang aman. (*) 

Pewarta : Yupi Apridayani
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.