https://jatim.times.co.id/
Berita

MUI Banyuwangi Sebut Kasus Santri Keracunan Telah Ditangani

Rabu, 06 Agustus 2025 - 13:09
MUI Banyuwangi Sebut Kasus Santri Keracunan Telah Ditangani Sekretaris Umum MUI Banyuwangi, Barur Rohim alias Ayung (Tengah). (Foto : Dokumentasi TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi, Jawa Timur, meminta masyarakat untuk tetap tenang dalam menyikapi kasus keracunan yang menimpa sejumlah santri di Pesantren Al-Anwari, Kelurahan Kertosari. Imbauan tersebut dilontarkan mengingat musibah itu mendapat perhatian serius dan telah ditangani dengan baik.

“Kami telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan maupun dengan pihak pesantren. Alhamdulillah, peristiwa keracunan para santri itu, sudah tertangani dengan baik. Saya memohon masyarakat tidak perlu panik, tenang, percayakan sepenuhnya pada pihak pesantren,” ucap Sekretaris Umum MUI Banyuwangi, Barur Rohim, Rabu (6/8/2025).

Dari hasil koordinasi tersebut, pemuda yang akrab disapa Ayung ini memaparkan bahwa musibah sejumlah santri keracunan terjadi pada Minggu pagi (3/8/2025). Kemudian, disusul pada sore harinya.

“Sejak pagi itu, pihak pesantren telah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit. Sebagian besar setelah diperiksa langsung pulang. Hanya beberapa saja yang sempat opname,” paparnya.

Kasus keracunan tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor. Seperti adanya kontaminasi bakteri, bahan baku makanan hingga kondisi fisik sebagian santri yang menurun dikarenakan cuaca.

“Dari keterangan pihak Dinas Kesehatan serta laporan hasil lab, memang ditemukan kontaminasi bakteri. Tapi, ini bukan penyebab tunggal. Soal higienisitas tempat memang jadi temuan, tapi bukan faktor utama,” beber Barur.

Selama ini, menurut Barur, kasus keracunan di pesantren baru terjadi pertama kalinya. Selama bertahun-tahun para santri mengkonsumsi makanan yang diproduksi dari dapur dan juru masak yang sama.

“Selama ini, para santri aman-aman saja. Bahkan, setelah kejadian ini, para santri tetap mengkonsumsi makanan dari dapur yang sama. Juga baik-baik saja,” cetusnya.

Meski demikian, imbuh Barur, pihak pesantren telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyediaan konsumsi bagi para santri.

“Kita apresiasi kesigapan pihak pesantren untuk berbenah sesuai dengan SOP yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan. Termasuk juga dalam pengawasan bahan baku,” ujarnya.

Barur menambahkan bahwa kejadian keracunan tersebut, tak perlu dirisaukan secara berlebihan. Semuanya telah tertangani sebagaimana mestinya.

“Jika kita telaah lebih jauh, kejadian seperti ini tidak hanya terjadi di pesantren. Bisa terjadi dimanapun. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana penanganannya,” papar Barur.

Sebagaimana diketahui, pada Minggu lalu (3/8/2025) terjadi keracunan kepada sejumlah santri di Pesantren Al-Anwari, Kelurahan Kertosari, Banyuwangi. Pihak pesantren langsung membawa santri ke klinik dan rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Saat ini, sebagian besar telah pulih kembali dan beraktivitas sebagaimana biasanya. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.