https://jatim.times.co.id/
Berita

Pekan ASI Sedunia, RS Premier Surabaya Luruskan Miskonsepsi Susu Formula

Selasa, 05 Agustus 2025 - 22:23
Pekan ASI Sedunia, RS Premier Surabaya Luruskan Miskonsepsi Susu Formula Dokter Spesialis Anak RS Premier Surabaya, Dr. dr. Risa Etika, Sp.A(K). (Foto: Dok.RS Premier Surabaya)

TIMES JATIM, SURABAYA – Air Susu Ibu (ASI) bukan hanya nutrisi utama bayi, tetapi juga investasi jangka panjang bagi kualitas generasi masa depan.

Hal ini menjadi bagian penguat Pekan ASI Sedunia yang diperingati setiap 1-7 Agustus, tahun ini mengusung tema "Prioritaskan Menyusui, Membangun Sistem yang Berkelanjutan".

Kampanye global itu didukung WHO dan UNICEF sebagai bagian dari program Healthy Beginnings, Hopeful Futures, serta digaungkan secara aktif oleh pemerintah dan institusi kesehatan di Indonesia.

Dokter Spesialis Anak RS Premier Surabaya, Dr. dr. Risa Etika, Sp.A(K), menyatakan bahwa ASI adalah satu-satunya zat yang secara biologis diciptakan khusus untuk bayi manusia.

“ASI itu spesifik-spesies. Kalau bayi manusia, ya disusui ibunya, bukan susu formula,” ucapnya, Selasa (5/8/2025).

Sebagai Ketua Badan Pengembangan dan Peningkatan ASI (BP2 ASI) IDAI Jawa Timur, dr. Risa menjelaskan, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan berperan besar dalam pembentukan saraf kecerdasan anak.

“ASI itu membentuk koneksi otak. Kalau bayi diberi ASI sejak lahir, kecerdasannya bisa naik sampai 10 poin IQ. Bukan hanya cerdas, tapi juga sehat dan berakhlak,” ungkapnya.

Ia mencontohkan pengalaman menangani kelahiran bayi kembar lima di salah satu rumah sakit, yang seluruhnya berhasil menerima ASI sejak hari pertama.

“Itu bukti nyata. Dengan persiapan yang baik, satu ibu bisa memberi ASI cukup untuk lima bayi sekaligus,” ujarnya.

Menurut dr. Risa, edukasi menyusui seharusnya dimulai sejak masa kehamilan. Dalam program 1000 Hari Pertama Kehidupan, ibu perlu dipantau kondisi fisik, psikologis, hingga kesiapan menyusui.

Ia juga menyinggung pengaruh negatif iklan susu formula yang kerap membuat ibu kehilangan kepercayaan diri.

“Kalau ASI cuma keluar beberapa tetes, itu normal. Tapi ibu sering dijatuhkan oleh komentar keluarga atau mitos. Di sinilah RS perlu hadir memberi semangat dan pendampingan,” tuturnya.

RS Premier Surabaya juga memberikan perhatian terhadap tantangan medis yang dihadapi ibu menyusui, termasuk baby blues, pengobatan saat sakit, dan status penyakit infeksius. 

Untuk kasus seperti tifus, lanjut dr. Risa, menyusui tetap aman. Namun pada ibu dengan HIV, ASI tidak direkomendasikan.

“Setiap kasus beda. Di RS Premier, kami bantu edukasi berdasarkan panduan ilmiah terbaru," jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa dampak kegagalan menyusui bukan hal sepele. Ia mencontohkan kasus di Madura.

"Ada bayi yang diberi lontong dan pisang sebelum usia 6 bulan. Ususnya melilit, harus dioperasi. Padahal semua bisa dicegah dengan edukasi yang tepat,” ujarnya.

RS Premier Surabaya berharap momentum Pekan ASI Sedunia ini dimanfaatkan oleh keluarga, tenaga kesehatan, dan pemerintah untuk memperkuat komitmen terhadap ASI.

Rumah Sakit Premier Surabaya turut memperingati Pekan Menyusui Sedunia 2025 dengan menggaungkan kembali pentingnya menyusui sebagai fondasi kesehatan ibu dan anak. 

“Kalau semua bayi Indonesia menyusu sejak dini, negara ini akan punya generasi yang lebih sehat, cerdas, dan bermartabat,” pungkas dr. Risa.

Untuk dukungan yang lebih personal, bisa mengunjungi RS Premier Surabaya dan konsultasi langsung dengan dokter spesialis anak agar mendapatkan panduan menyusui, pemantauan tumbuh kembang, hingga solusi kesehatan anak yang tepat, terpercaya, dan menyeluruh.(*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.