TIMES JATIM, MALANG – Pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Tahun 2025 di Kabupaten Malang resmi ditutup. Program yang berlangsung sejak 8 Oktober hingga 5 November 2025 itu dinyatakan rampung seratus persen dan mendapat apresiasi langsung dari Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Rudi Saladin.

Upacara penutupan dipimpin oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI M. Saleh Mustafa di Lapangan Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kamis (5/11/2025). Dalam kesempatan tersebut, Wakasad menyampaikan pesan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak bahwa TMMD menjadi bagian penting dalam upaya percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat.

Kasad menegaskan, TMMD merupakan program kolaboratif antara TNI, pemerintah, dan rakyat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, mendukung ketahanan pangan, serta memperluas akses air bersih melalui pipanisasi dan sumur bor. Seluruh kegiatan TMMD 126 tahun ini, termasuk program unggulan ketahanan pangan dan penanganan stunting, dinyatakan selesai tepat waktu.

Menanggapi hal itu, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudi Saladin menyampaikan apresiasi atas antusiasme dan keterlibatan aktif masyarakat selama pelaksanaan TMMD. Ia menilai semangat gotong royong warga menjadi faktor utama keberhasilan program tersebut.

“Masyarakat semua yang berpartisipasi sangat aktif. Seperti yang disampaikan Wakasad, apa yang sudah dikerjakan bersama agar dijaga dan dipelihara dengan baik,” ujar Pangdam.

Mayjen Rudi juga menyoroti tingginya semangat warga meski TMMD berlangsung di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. Namun, berkat kerja sama antara prajurit dan masyarakat, seluruh sasaran pekerjaan — baik fisik maupun nonfisik — berhasil diselesaikan tepat waktu.

 “Antusiasme warga sangat tinggi. Semuanya luar biasa, meski sempat terkendala cuaca, semua target TMMD dapat diselesaikan seratus persen,” ungkapnya.

TMMD 126 di wilayah Kodim 0818 Malang-Batu mencakup berbagai kegiatan pembangunan, mulai dari pembukaan jalan penghubung antardusun, rehabilitasi fasilitas umum, hingga pembangunan sistem irigasi dan penyediaan air bersih.

Selain itu, kegiatan nonfisik seperti penyuluhan kebangsaan, pelatihan keterampilan, dan edukasi kesehatan juga diberikan kepada masyarakat.

Pangdam berharap hasil pembangunan yang telah dicapai dapat dimanfaatkan secara maksimal dan dijaga bersama agar memberi manfaat jangka panjang.

“Semangat gotong royong ini harus terus dijaga. Apa yang telah dibangun melalui TMMD adalah milik bersama, untuk kemajuan dan kesejahteraan warga,” tegasnya.

Dengan rampungnya seluruh sasaran TMMD 126, sinergi antara TNI dan masyarakat kembali terbukti sebagai kekuatan utama dalam membangun desa, mempercepat pemerataan pembangunan, dan memperkuat ketahanan sosial di wilayah Jawa Timur.(*)