TIMES JATIM, JEMBER – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jember bergerak cepat menanggapi insiden hanyutnya seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang terseret arus Sungai Bedadung, Rabu (5/11/2025) sore.
Mengetahui laporan kejadian tersebut, PMI Jember segera menerjunkan Satuan Siaga Bencana (Satgana) untuk bergabung dengan tim SAR gabungan dalam upaya pencarian korban.
Korban diketahui merupakan siswa SMK Balung yang dilaporkan hanyut saat berada di sekitar aliran Sungai Bedadung.
Arus deras pasca-hujan lebat diduga menjadi penyebab utama kecelakaan itu.
Untuk mendukung operasi pencarian, PMI Jember menurunkan dua anggota Satgana, yakni M. Faiturrahman dan Imam Rosyidi, dilengkapi perlengkapan water rescue seperti pelampung dan perahu karet.
“Untuk memperkuat tim gabungan dalam operasi pencarian ini, kami menerjunkan dua relawan Satgana yang saat ini sudah berada di lokasi. Mereka langsung berkoordinasi dengan tim SAR lain sesuai pembagian sektor pencarian,” ujar Ketua PMI Jember, Zainollah, saat dihubungi Kamis (6/11/2025).
Di lapangan, dua anggota Satgana PMI Jember berkoordinasi dengan unsur SAR lainnya, di antaranya Basarnas Pos SAR Jember selaku koordinator lapangan, BPBD Jember, TNI-Polri (Koramil dan Polsek setempat), serta berbagai komunitas relawan lokal.
Sinergi lintas instansi tersebut penting untuk memastikan seluruh sektor pencarian dapat terjangkau secara efektif dan efisien.
Hingga Kamis sore, operasi pencarian masih berlangsung intensif dan korban belum ditemukan.
Tim gabungan fokus menyisir sepanjang aliran Sungai Bedadung yang memiliki kontur terjal dan arus tidak stabil.
Penyisiran dilakukan dengan dua metode, yakni pencarian darat di sepanjang bantaran sungai dan penyisiran air menggunakan perahu karet (LCR) dari titik awal kejadian hingga ke arah hilir.
“Kami mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama di sekitar area sungai yang berarus deras. Keselamatan harus menjadi prioritas utama,” kata Zainollah.
Ia juga menambahkan, pada musim hujan seperti sekarang, debit air sungai dapat meningkat tajam dalam waktu singkat.
Karena itu, masyarakat diminta lebih berhati-hati dan tidak beraktivitas terlalu dekat dengan aliran sungai.
Operasi pencarian dijadwalkan terus berlanjut selama beberapa hari ke depan, dengan evaluasi harian untuk menentukan strategi dan pembagian sektor pencarian selanjutnya. (*)
| Pewarta | : M Abdul Basid (MG) |
| Editor | : Dody Bayu Prasetyo |