https://jatim.times.co.id/
Berita

Lamongan Dorong Swasembada Pangan Melalui Program Sego Boran

Jumat, 24 Januari 2025 - 20:35
Lamongan Dorong Swasembada Pangan Melalui Program Sego Boran Koordinasi Program Sego Boran di Pendopo Kecamatan Tikung, Jumat (24/01/2025). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, LAMONGAN – Untuk mendukung terwujudnya swasembada pangan, Kabupaten Lamongan punya Program Sego Boran (Sinergi Kolaborasi untuk NKRI) dengan melibatkan berbagai pihak. Program ada untuk memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal dan nasional.

Masifnya program Sego Boran ini dibuktikan kehadiran puluhan peserta dari kelompok tani, gabungan kelompok tani, dalam Rapat Koordinasi Program Sego Boran di Pendopo Kecamatan Tikung, Jumat (24/01/2025).

Rapat ini dihadiri Dandim 0812/Lamongan, Ikatan Notaris Indonesia (INI) Pengurus Daerah Lamongan dan Fakultas Hukum Universitas Islam Lamongan (Unisla), dan Muspika serta BPP Tikung.

Komandan Kodim 0812/Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, yang memimpin rapat sekaligus menjadi narasumber, menegaskan kolaborasi lintas sektor untuk mendukung ketahanan pangan ini menentukan keberlangsungan sebuah bangsa.

"Pangan adalah hidup matinya suatu bangsa. Jika kita mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, kita akan merdeka. Namun, jika kekurangan pangan, rakyat akan sengsara dan bangsa bisa hancur," ujarnya.

Dr-Ister-Angelia.jpg

Ia juga menyampaikan bahwa pangan adalah kebutuhan mendasar yang menjadi penentu keberlanjutan bangsa, karena itu, petani memegang peran penting.

"Petani adalah pilar utama kekuatan bangsa. Ketika petani kuat, negara juga akan kokoh," tambahnya.

Senada, Ketua INI Lamongan, Dr. Ister Angelia, menggarisbawahi tentang manfaat kolaborasi untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Untuk itu, Ia mengajak seluruh peserta untuk bersinergi mendukung program nasional. "Pangan adalah kebutuhan utama semua orang. Kita wajib mendukung ketahanan pangan nasional," tuturnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum Unisla, Ayu Dian Ningtias, membahas korupsi yang sering terjadi dalam sektor pertanian. Menurutnya, praktik tersebut sangat merugikan petani.

"Korupsi di sektor pertanian menghambat penyaluran bantuan, seperti pupuk dan alat pertanian. Ini mengurangi produktivitas dan menghambat swasembada pangan," katanya.

Sehingga Ia mengingatkan adanya transparansi dalam distribusi bantuan agar tepat sasaran. Ayu berharap petani memahami hak-hak mereka untuk mencegah penyelewengan.

"Dengan transparansi dan pemahaman, petani bisa lebih aktif mengawasi setiap proses distribusi bantuan," ujarnya.

Program Sego Boran ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak yang hadir dan menjadi langkah strategis Lamongan dalam menjaga kedaulatan pangan. (*)

Pewarta : Ardiyanto
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.