TIMES JATIM, SURABAYA – Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur (Jatim) sekaligus Anggota DPR RI Bambang Haryo Soekartono melakukan audiensi di Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim, Jumat (24/1/2025).

Kedatangan Bambang Haryo disambut oleh Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil bersama jajaran pengurus.

Audiensi ini membahas perkembangan kemajuan olahraga seni bela diri pencak silat. Termasuk membahas persiapan laga  Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Tahun 2025.

Sebagai Ketua Umum IPSI Jatim, Bambang Haryo meminta Ketua KONI Jatim M Nabil untuk duduk sebagai Ketua Dewan Pembina IPSI Jatim yang merupakan jabatan ex officio. 

"Selain silaturahmi, kami juga meminta beliau agar berkenan sebagai dewan pembina," ungkap BHS yang telah resmi mengantongi SK Ketum IPSI Jatim dari Ketum PP IPSI Prabowo Subianto.

Ketua IPSI Jatim Bambang Haryo Soekartono (tengah batik) bersama Pengurus KONI Jatim, Jumat (24/1/2025). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Dalam pertemuan sekitar dua jam itu, kedua belah pihak langsung membahas persiapan dan target IPSI Jatim menuju Porprov serta pembinaan atlet ke depan.

"Tadi ditargetkan oleh beliau (Ketua KONI Jatim) sesuai dengan perolehan yang lalu ditambah satu medali, jadi minimal empat emas. Maksimal tentu sebagai juara umum," jelas Bambang Haryo.

Dia memastikan, IPSI Jatim akan melakukan pembinaan lebih lanjut kepada para atlet. Apalagi, Jatim dikenal sebagai gudang pesilat. Tiga di antaranya, telah meraih medali pada laga internasional. 

"Kami akan melakukan pembinaan secara totalitas," ucapnya. 

Atlet berbakat maupun atlet berprestasi bakal diwadahi dalam sebuah pelatihan bersama demi memperkuat IPSI Jatim. 

"Termasuk juga permasalahan pelatih, akan kita berikan tenaga pelatih dan profesional. Kita harapkan pemusatan menjelang PON nantinya akan jauh lebih baik daripada sebelumnya," kata BHS.

Pembinaan prestasi ini bertujuan menyaring atlet pesilat berbakat dari semua kabupaten maupun kota yang ada di Jatim melalui seleksi di ajang Porprov Jatim.

Di samping itu, IPSI Jatim juga mengajukan ke beberapa dewan pembina mulai dari Kapolda, KONI dan Gubernur Jatim serta beberapa tokoh, baik instansi pemerintahan dan perusahaan untuk menggelar kejuaraan silat rutin.

"Seperti misalnya yang juga kebetulan saya sendiri, adanya BHS Cup untuk mengadakan kejuaraan-kejuaraan tingkat Jatim yang kita perbanyak guna seleksi para atlet," jelasnya.

"Tentu dari atlet yang juara atau tidak juara tetapi berbakat, betul-betul bisa disaring utk kekuatan IPSI Jatim," tambah Bambang Haryo.

Ketua IPSI Jatim Bambang Haryo saat audiensi bersama Pengurus KONI Jatim di Kantor KONI Jatim, Surabaya, Jumat (24/1/2025). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Selain itu, IPSI Jatim juga melakukan pembenahan dari sisi kepelatihan baik itu untuk kategori tanding maupun TGR seni. 

"Dan karena sebetulnya di Jatim banyak sekali atlet berbakat yang mempunyai prestasi serta kemampuan maupun kemauan keras, ini yang perlu kita bina betul ke depannya untuk bisa lebih baik lagi. Tentu juga melalui pembinaan dan kedekatan antara atlet, pelatih dan pengurus kita akan maksimalkan utk meningkatkan prestasi atlet tersebut," paparnya.

Bambang Haryo juga memastikan memperbanyak lagi jumlah perguruan untuk menjadi anggota IPSI Jatim sehingga bisa memunculkan atlet-atlet baru dari perguruan baru yang masuk.

Gayung bersambut. Nabil mengatakan, bahwa olahraga seni bela diri pencak silat memiliki potensi besar di Jatim. Perguruan pencak yang tumbuh subur menjadi salah satu indikator.

Perguruan ini telah mencetak atlet-atlet silat profesional. 

"Karena pencak silat ini sebagai cabor yang seksi, mempunyai daya tarik. Jangankan penontonnya, anggotanya saja banyak, berarti kita berharap ada sebuah prestasi baru ada peningkatan perolehan medali dan itu direspon baik sama Pak Bambang," kata Nabil.

IPSI Jatim sering mengadakan kejuaraan single event untuk membangun prestasi, menumbuhkan kepercayaan diri pesilat dan menjadi ruang ekspresi para pesilat sehingga mereka memiliki jam terbang tinggi. 

"Tadi kami sarankan selama setahun rata-rata ada empat kejuaraan provinsi sehingga ada rekrut atlet baru," tandasnya.

Menjelang Porprov Jatim 2025, Ketua KONI Jatim itu mengatakan tengah mempersiapkan talent scouting untuk rekrutmen atlet yang akan bertanding. Talent scouting ini sebagai ajang pengerucutan pembinaan atlet dari daerah ke provinsi.

"Mereka yang punya potensi harus sudah mulai dipersiapkan untuk jenjang berikutnya walaupun tidak instan dari Porprov menuju PON," kata Nabil. (*)