TIMES JATIM, BLITAR – Pemerintah Kabupaten Blitar (Pemkab Blitar) akan segera merelokasi pedagang korban kebakaran Pasar Kesamben. Hal itu dilakukan supaya geliat perekonomian masyarakat Kecamatan Kesamben segera bisa berjalan kembali.
Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan, pihaknya akan segera mengupayakan pembangunan kios sementara di sebelah timur dan utara pasar Kesamben yang terbakar saat ini.
Tidak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Blitar juga segera mengupayakan agar korban kebakaran segera mendapatkan bantuan.
"Nanti ada beberapa kios dibangun sementara. Supaya korban kebakaran bisa kembali segera berdagang. Dan kami upayakan korban segera mendapatkan bantuan. Untuk nominalnya masih kita rapatkan hari ini," terangnya saat saat meninjau kebakaran Pasar Kesamben, Senin (28/11/2022).
Bupati Rini menyebut bahwa kerugian akibat kebakaran Pasar Kesamben Kabupaten Blitar mencapai Rp 20- 25 Milyar. Itu karena 95 persen lapak dan barang pedagang hangus dilahap api pada Minggu (27/11/2022) malam tersebut.
Bupati Blitar Rini Syarifah saat meninjau pedagang korban kebakaran di Pasar Kesamben Kabupaten Blitar, Senin (28/11/2022). (Foto: Sholeh/Times Indonesia)
"Kerugian sekitar 20- 25 M itu perkiraan. Karena ada lapak permanen, lapak los dan lapak swadaya yang hancur terbakar. Sementara kita bersihkan dulu puing puing kebakaran," tambahnya.
Eka Purwanta, Kepala Dinas Perdagangan dan perindustrian Kabupaten Blitar menyebutkan, sebanyak 433 lapak hangus ludes akibat kebakaran di pasar Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar, Minggu (27/11/2022) malam. Jumlah total ada 433 lapak yang terbakar. Dengan rincian 49 kios permanen, 334 kios los dan 50 kios swadaya.
"Kita akan berkoordinasi dengan paguyuban pedagang untuk segera merelokasi," katanya.
Pantauan di lapangan, kebakaran telah meratakan hampir seluruh kios atau lapak pasar Kesamben Kabupaten Blitar. Yang tersisa hanya beberapa kios bagian depan. Kios bagian depan ini memang dibangun dengan batu bata yang kuat. Sedangkan, kios yang hangus terbakar kebanyakan masih berdiri dengan kayu. (*)
Pewarta | : Muhammad Sholeh |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |