https://jatim.times.co.id/
Berita

UMKT Gelar Konferensi Internasional Membahas Perawatan Jantung Bagi Pasien Covid-19

Senin, 16 Agustus 2021 - 22:59
UMKT Gelar Konferensi Internasional Membahas Perawatan Jantung Bagi Pasien Covid-19 Pembicara Dr. Javad Alizargar dari National Taipei University of Nursing and Health Sciences Taiwan. (Foto Syahir/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, JAKARTA – Virus Covid-19 yang menggemparkan dunia belum juga berakhir. Banyak negara harus mengeluarkan anggaran yang besar untuk menyelesaikan masalah ini. Virus ini bisa menyerang siapa saja, dan reaksinya sangat cepat jika orang tersebut memiliki penyakit bawaan atau penyakit penyerta. Salah satu penyakit yang berbahaya adalah serangan jantung.

Penyakit tidak menular mengalami peningkatan angka kesakitan dan kematian, dimana penyakit ini menempati urutan keempat penyakit di dunia sejak tahun 2017 hingga sekarang.

Ada beberapa penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, penyakit ginjal kronis, stroke, dan kanker. Salah satu kasus dari masalah tersebut adalah penyakit jantung. Penyakit jantung juga menjadi komorbiditas COVID-19. Pandemi Covid-19 meningkatkan jumlah kematian pada pasien penyakit jantung. Henti jantung merupakan suatu kondisi yang dapat dihadapi oleh penderita penyakit jantung.

UMKT bNs. Zulmah Astuty dosen Keperawatan di UMKT. (Foto: Syahir/TIMES Indonesia)

Henti jantung merupakan kondisi darurat yang memerlukan penanganan yang cepat dan tepat. Oleh karena itu, perawat sebagai bagian dari penanganan pasien kardiovaskuler perlu meningkatkan keterampilan kognitif, psikomotorik, dan afeksi dalam merawat pasien penyakit jantung.

Melalui Keperawatan Medikal Bedah dan Keperawatan Gawat Darurat, mahasiswa akan diajarkan tentang penyakit jantung sebagai penyakit tidak menular, manajemen dan asuhan keperawatan penyakit jantung.

Fakultas Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) menggelar Konferensi Internasional 2021 tentang Perawatan Jantung untuk Pasien Covid-19 via zoom, Senin (16/8/2021).

Dalam sambutannya, Rektor UMKT, Prof Bambang Setiaji mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menambah pengetahuan mahasiswa di bidang keperawatan.

“Kegiatan ini ingin meningkatkan pengetahuan mahasiswa keperawatan tentang asuhan keperawatan pada pasien penyakit jantung di Fakultas Keperawatan. Dan untuk meningkatkan pengetahuan fakultas keperawatan tentang penelitian di bidang keperawatan,” ungkapnya.

Presiden National Taipei University of Nursing and Health Sciences, Prof. Shu Fang Wu menjelaskan, College of Nursing terdiri dari empat departemen dan satu lembaga pascasarjana.

“Dengan lebih dari 50 fakultas keperawatan setingkat doktor, ini adalah satu-satunya perguruan tinggi dengan program doktor keperawatan berbasis sistem pendidikan teknologi dan vokasi. Ini juga merupakan perguruan tinggi pertama yang menawarkan program gelar ganda, program magister praktisi perawat, dan program magister keperawatan internasional, yang memadukan berbagai produk yang dipatenkan perawatan kesehatan,” ujar perempuan lulusan Queensland University of Technology School of Nursing, Brisbane, Australia ini.

Dalam acara ini menghadirkan dua pembicara yaitu Dr. Javad Alizargar dari National Taipei University of Nursing and Health Sciences Taiwan dengan topik Cardiovascular Disease as COVID-19 Comorbid dan Sharing Experience of Nursing Care for Cardiovascular Disease Patient di Taiwan selama Covid-19. Dan Ns. Zulmah Astuty, M.Kep, Dosen Keperawatan UMKT Indonesia dengan topik Asuhan Keperawatan Pada Pasien Penyakit Jantung di Indonesia Selama Covid-19.

Peserta diskusi yang hadir secara online hampir mencapai 700 orang. Terdiri dari mahasiswa dan dosen dari kedua perguruan tinggi tersebut. Penelitian tentang wabah COVID-19 terus berkembang dari semua sisi. Minggu ini, sebuah laporan menunjukkan bahwa risiko efek dan bahaya bisa lebih besar bagi penderita penyakit jantung jika terinfeksi COVID-19.

“Paparan COVID-19 pada penderita penyakit jantung dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian,” ujar Javad Alizargar dalam paparannya.

Javad juga mengingatkan mereka yang memiliki penyakit jantung untuk lebih waspada terhadap paparan COVID-19. Orang dengan penyakit jantung diharapkan untuk mengambil tindakan pencegahan COVID-19 yang lebih ketat daripada orang dengan kondisi tubuh yang sehat.

“Orang dengan penyakit jantung jika positif terinfeksi COVID-19 memiliki efek risiko yang lebih berbahaya. Virus ini dapat mempengaruhi pasien penyakit jantung dalam beberapa cara,” lanjutnya.

Menurut Zulmah Astuty, memaparkan tentang Panduan Asuhan Keperawatan Selama pandemi Covid-19. Semua penyakit akut akan lebih sulit diobati jika orang tersebut memiliki penyakit dasar, yaitu jantung.

“Masalah lain adalah bahwa seseorang dengan penyakit jantung memiliki sistem kekebalan yang lemah. Pada mereka dengan kondisi medis kronis, respons sistem kekebalan tubuh cenderung lemah dalam melawan virus, ”katanya

Pelayanan kesehatan dalam penanganan wabah COVID-19 menjadi prioritas dari seluruh pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah, termasuk pelayanan keperawatan. Perawat menjadi tim garda terdepan yang mengakibatkan cukup banyak perawat yang terpapar COVID-19 yang dinyatakan positif.

“Salah satu aspek penting dalam strategi penanganan COVID-19 adalah tracing case untuk mengetahui sumber penularan dan sekaligus meminimalisir risiko penularan yang lebih besar,” lanjutnya.

Konferensi ini berlangsung sangat seru, selain dari kedua pembicara tersebut juga hadir Associate Professor Kai Wei K. Wang dari National Taipei University of Nursing and Health Sciences, dan Adi Lukas Kurniawan selaku peneliti di National Taipei University of Nursing and Health Sciences. (*)

Pewarta : Ahmad Syahir
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.