TIMES JATIM, LAMONGAN – Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Saifullah Yusuf bersama Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SR MA) 25 Brondong, Kabupaten Lamongan, Selasa (5/8/2025). 

SR MA 25 Brondong yang saat ini masih berlokasi satu area dengan SMK Maritim Brondong menjadi salah satu simbol nyata hadirnya negara dalam membuka akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.

Dalam sesi dialog bersama 75 siswa dan para wali murid, Mensos Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat memberikan fasilitas dan kualitas pendidikan yang unggul, meski ditujukan bagi warga tidak mampu.

"SR ini hadir dengan fasilitas unggulan. Ada cek kesehatan gratis, makan bergizi, talent mapping, seragam dan perlengkapan sekolah, fasilitas asrama, bahkan nanti setiap siswa akan mendapatkan satu laptop," kata Gus Ipul. 

Ia juga menegaskan bahwa Sekolah Rakyat tidak membatasi usia pendaftar, selama mereka masuk dalam data keluarga kurang mampu.

"Kalau usianya 17 tahun dan belum pernah sekolah, tetap bisa masuk SR MA. Tidak ada batasan usia karena kita ingin menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang selama ini dianggap tidak mungkin," ujar Gus Ipul.

Kunjungan Gus Ipul sapaan Saifullah Yusuf ke Kabupaten Lamongan turut didampingi langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi atau yang akrab disapa Pak Yes.

"SR adalah bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu. Ini adalah upaya kita untuk memutus mata rantai kemiskinan," ujar Pak Yes di hadapan para siswa dan wali murid.

Menurut Pak Yes, keberadaan Sekolah Rakyat di Brondong merupakan bagian dari strategi besar peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya menjelang Indonesia Emas 2045. 

"Angka kemiskinan di Kabupaten Lamongan saat ini menunjukkan tren penurunan dari 12,42 persen di tahun 2023 menjadi 12,16 persen di tahun 2025," kata Pak Yes. 

Tak hanya dari sektor pendidikan, Pak Yes juga menyampaikan bahwa berbagai program bantuan sosial dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten telah tersalurkan dengan baik. 

"Mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), hingga program unggulan daerah Yakin Semua Sejahtera (YSS) yang menyasar tokoh-tokoh keagamaan seperti guru ngaji, takmir masjid, hingga pengasuh pondok pesantren," tuturnya. 

Sementara itu, Kepala Sekolah SR MA 25 Brondong, Anis Al Aminatuf Wardian Sari, melaporkan bahwa beberapa siswa yang masuk bahkan belum bisa membaca dan ada yang tidak memiliki orang tua. "Keberadaan SR saat ini telah memberikan harapan baru bagi mereka yang sebelumnya terpinggirkan dari akses pendidikan," katanya saat menerima kunjungan Mensos RI Gus Ipul. (*)