TIMES JATIM, KEDIRI – Hingga penutupan pendaftaran, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri telah menerima pendaftaran dua pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk Pilkada Kota Kediri 2024. Ketua KPU Kota Kediri, Reza Christian, mengungkapkan bahwa hingga Kamis (29/08/2024) pukul 23.59, tidak ada lagi pasangan bakal calon yang mendaftarkan diri.

Dua pasangan yang telah resmi mendaftar adalah Vinanda Prameswati - Qowimmudin Thoha (Vinanda-Gus Qowim) dan Ferry Silviana Feronica - Regina Nadya Suwono (Bunda Fey - Regina). Kedua pasangan ini merupakan pendatang baru dalam kontestasi Pilkada Kota Kediri.

"Berkas pendaftaran kedua pasangan calon sudah dinyatakan lengkap," ujar Reza Christian, Jumat (30/08/2024).

Mulai Sabtu, kedua pasangan bakal calon ini akan menjalani pemeriksaan kesehatan (rikes) di RSUD Dr Soetomo, Kota Surabaya. Pemeriksaan kesehatan, baik jasmani maupun rohani, akan berlangsung selama dua hari sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh pihak RSUD Dr Soetomo.

Selain itu, KPU Kota Kediri juga akan melakukan verifikasi terhadap sejumlah berkas dan data dari masing-masing pasangan calon, termasuk ijazah pendidikan. Reza menegaskan bahwa berkas yang terkait dengan calon akan diteliti dengan cermat, termasuk memastikan keaslian stempel atau legalisir dari sekolah.

"Jika ada keraguan pada dokumen pendidikan, kami akan melakukan verifikasi menyeluruh," tuturnya.

Bagi pasangan calon yang merupakan lulusan dari institusi pendidikan di luar negeri, KPU akan tetap melakukan verifikasi tanpa harus mendatangi institusi tersebut secara langsung. "Verifikasi bisa dilakukan dari sini, tanpa perlu ke luar negeri," tambah Reza.

Disertai Permintaan Maaf KPU Kota Kediri

Dalam kesempatan yang sama, Reza Christian juga menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang muncul terkait sambutannya dalam pendaftaran salah satu pasangan bakal calon. Reza mendapat kritik setelah dalam sambutannya ia sempat meminta bantuan pembangunan gedung kepada bakal calon, dengan menyebutkan bahwa gedung KPU Kota Kediri saat ini sangat kecil.

Reza menjelaskan bahwa pernyataan tersebut hanyalah guyonan tanpa maksud atau tendensi tertentu. "Saya pribadi memohon maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak, terutama kepada seluruh warga Kota Kediri atas kesalahan dan kegaduhan yang terjadi. Ini menjadi pelajaran berharga untuk lebih berhati-hati dalam ucapan ke depannya," tegasnya.(*)