TIMES JATIM, SURABAYA – Alfamart konsisten terhadap pengentasan stunting di seluruh pelosok Indonesia. Selain menginisiasi program Alfamart Sahabat Posyandu, Alfamart juga meluncurkan Program Satu Telur Sehari.

Di Surabaya, program yang tahun ini berjalan di 25 kota/kabupaten ini bekerja sama dengan Puskesmas Tenggilis Mejoyo dan dimulai sejak 16 April hingga 6 bulan ke depan.

Tahun 2024, program ini berjalan hanya di 12 kota/kabupaten dengan evaluasi per bulan hingga balita penerima manfaat menunjukan adanya peningkatan pertumbuhan anak, meliputi berat dan tinggi badan serta status gizi sebesar 71p persen dengan total 662 anak.

Menurut Corporate Communications Alfamart, Ame Dwi Pramesti, program Satu Telur Sehari adalah upaya kontribusi Alfamart untuk ikut serta bersama pemerintah menurunkan angka prevalensi stunting pada anak balita di Indonesia. 

"Alfamart senang dapat berkontribusi langsung terhadap penurunan prevalensi stunting pada anak. Melalui intervensi gizi sederhana, dengan pemberian satu butir telur setiap hari yang dilakukan secara konsisten selama enam bulan diharapkan mampu memperbaiki status gizi anak dan balita dengan monitoring setiap bulan oleh pihak puskesmas," katanya.

Program Satu Telur Sehari ini ditargetkan menyasar lebih dari 1.000 anak dengan 190.000 butir telur selama enam bulan program berjalan sejak April 2025 hingga Oktober 2025.

25 Kota/kabupaten pelaksana program ini yakni Tangerang, Denpasar, Bandung, Batam, Bekasi, Bogor, Cianjur, Jakarta, Cilacap, Jambi, Pasuruan, Karawang, Bandar Lampung, Lombok Timur, Sumbawa, Luwu, Kediri, Malang, Minahasa, Deli Serdang, Depok, Pekanbaru, Pontianak, Surabaya, dan Kupang.

Di Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya, ada 4 kelurahan sasaran dengan 40 balita yang menerima bantuan telur, yakni Kelurahan Tenggilis, Kelurahan Kendangsari, Kelurahan Kutisari, dan Kelurahan Panjang Jiwo.

Bagi Ibu Merry, Ketua Kader Posyandu Kelurahan Panjang Jiwo, ada 10 balita di kelurahannya yang diberikan telur secara rutin setiap 10 hari sekali oleh Alfamart.

"Terima kasih bantuan telurnya, semoga bisa berjalan hingga 1 tahun ke depan. Kalau balita dan anak-anak suka banget ama telur dadar," komentarnya.

Senada dengan Ibu Erwin, Ketua Kader Posyandu Kelurahan Kutisari, tak bosan-bosannya ia membagikan telur ke rumah-rumah sasaran bantuan.

"Saya tinggal ambil di Toko Alfamart Kutisari lalu door to door kirim ke rumah warga yang anaknya menjadi sasaran bebas stunting. 10 Anak ini namanya tetap ngga ganti-ganti, untuk LPJ nya kita tinggal kirim report di grup CSR Telur," katanya.

Bagian Gizi Puskesmas Tenggilis Mejoyo, Nimas, mengaku program ini belum pernah ada sebelumnya di wilayah kerjanya.

"Kami beberapa kali dapat bantuan tapi berupa susu untuk anak stunting, ada pula bantuan PMT. Kali ini Alhamdulillah telur, karena proteinnya cukup bagus untuk pertumbuhan gizi balita dan anak-anak," jelasnya. (*)