TIMES JATIM, MALANG – Peternak ayam di Kabupaten Malang mengeluhkan harga jual jagung yang meroket tinggi. Sehingga peternak ayam terancam gulung tikar, lantaran jagung sebagai bahan utama pakan ternak ayam.
Salah seorang peternak di Kabupaten Malang, H Imam Sibaweh mengatakan, harga jual jagung melambung tinggi. Dari semula Rp 4.200 hingga Rp 4.500 per kilogram, menjadi saat ini dijual sebesar Rp 6.200 per kilogram.
"Sementara harga jagung yang saling menguntungkan antara petani dan peternak berkisaran antara Rp 4.200 per kilogram hingga Rp 4.500 per kilogram," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Kamis (6/5/2021).
Lebih lanjut dia mengatakan dengan harga segitu (Rp 4.200-Rp 4.500 per kilogram), petani sudah untuk dan peternak tidak keberatan biaya produksi karena masih bisa terjangkau.
"50 persen total pakan campur untuk ayam petelur dan pedaging adalah dari jagung," kata pria yang juga menjabat sebagai Khatib Syuriah PCNU Kabupaten Malang tersebut.
Menurutnya, harga jagung melonjak tinggi karena minimnya pasokan. Baik itu pasokan dari lokal (dalam negeri), maupun pasokan melalui jalur ekspor (mengambil dari luar negeri).
"Pasokan lokal tidak mencukupi, sedangkan jagung impor tidak boleh masuk ke Indonesia karena Pandemi Covid-19. Kami minta untuk pasokan Impor boleh masuk," tegasnya.
Kalau harga jagung terus melambung kata dia, maka peternak ayam terancam gulung tikar. "Ini aja peternak sudah rugi. Kalau diteruskan ya bukan tidak mungkin akan gulung tikar," urainya.
Dia berharap pemerintah mampu mencari solusi yang cepat dan tepat terkait dengan melonjaknya harga jagung supaya peternak ayam di Kabupaten Malang tidak gulung tikar. (*)
Pewarta | : Binar Gumilang |
Editor | : Irfan Anshori |