TIMES JATIM, MAJALENGKA – Temuan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, terus mengalami peningkatan. Teranyar, Pemkab Majalengka mencatat 211 kasus HIV/AIDS baru sepanjang Januari-November 2024.
"Bahkan, jumlah tersebut tidak menutup kemungkinan bakal bertambah, mengingat di bulan Desember ini belum termasuk," ujar Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi, Selasa (31/12/2024).
Dengan peningkatan kasus HIV/AIDS ini menjadi perhatian serius bagi Pemkab Majalengka. Menurutnya, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi antar instansi dan lembaga lainnya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di kota berjuluk Angin ini.
Dedi menegaskan, bahwa dengan adanya penambahan 211 kasus baru di tahun 2024 itu membuat jumlah kasus HIV/AIDS di Bumi Sindangkasih ini selama kurun waktu 2021 - 2024 mencapai 1284 kasus.
"Dari total jumlah tersebut, penderita HIV/AIDS dari kelompok laki-laki sebanyak 64,2 persen dan perempuan 35,8 persen," imbuh Dedi Supandi.
Ia pun merinci tren kasus HIV/AIDS di Kabupaten Majalengka, pada periode Januari-Desember 2021, sebanyak 117 kasus dan di tahun 2022 meningkat menjadi 190 kasus. Kemudian, di tahun 2023 angka kasus HIV/AIDS melonjak mencapai 214 orang.
"Berdasarkan laporan yang diterima, bahwa temuan kasus baru HIV/AIDS selama 2024 di Kabupaten Majalengka yang mencapai 211 kasus ini didominasi dari kalangan buruh," ungkapnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong KPA, DK2UKM, dan DPMPTSP berkolaborasi untuk merumuskan kebijakan pencegahan HIV/AIDS di kalangan buruh di wilayah Kabupaten Majalengka.
"Misalnya, dalam proses penerbitan izin untuk perusahaan harus disertai sosialisasi pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS bagi para pekerjanya," katanya.
Langkah tersebut, menurut Dedi, untuk mencegah penambahan kasus baru di kalangan pada buruh yang pada tahun ini mendominasi dalam temuan kasus baru HIV/AIDS di Majalengka.
Ia juga berharap, dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Majalengka juga ada keterlibatan tidak hanya Dinas Kesehatan saja, tetapi semua OPD juga harus turun.
"HIV/AIDS bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama dari semua pihak untuk memerangi HIV/AIDS di Majalengka," jelasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ada 211 Kasus HIV/AIDS Baru di Majalengka pada 2024, Didominasi Laki-laki
Pewarta | : Jaja Sumarja |
Editor | : Deasy Mayasari |