https://jatim.times.co.id/
Berita

Dosen  FP UB Ajari Teknologi Produksi Agens Hayati untuk Petani Padi di Desa Miru

Jumat, 02 Agustus 2024 - 21:44
Dosen  FP UB Ajari Teknologi Produksi Agens Hayati untuk Petani Padi di Desa Miru Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh Dosen FP UB di desa Miru Lamongan pada Juli lalu. (Istimewa)

TIMES JATIM, MALANG – Dosen Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FPUB)  Mochammad Syamsulhadi, dan Retno Dyah Puspitarini, melakukan pengabdian masyarakat yang bertajuk "Diseminasi Teknologi Produksi Agens Hayati untuk Petani Padi di Desa Miru, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan." 

Kegiatan yang berlangsung pada 6 Juli dan 20 Juli 2024 ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan dan meminimalisir kehilangan hasil akibat serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dan dampak perubahan iklim.

Dalam kegiatan ini, para petani diajak untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi agens hayati. Pemanfaatan agens hayati bukan sekadar alternatif pengganti pestisida kimia untuk pengendalian hama dan penyakit, tetapi juga sebagai upaya mengembalikan kesehatan alami agroekosistem.  Dengan demikian, tanaman budidaya, khususnya padi, menjadi lebih tahan atau toleran terhadap gangguan OPT maupun dampak perubahan iklim.

Dr. Syamsulhadi menyampaikan paparan mendalam mengenai "Analisis Situasi Penyebab Munculnya Serangan Hama dan Penyakit Tanaman".

Dalam penjelasannya, dia mengungkapkan bahwa menurunnya kesehatan agroekosistem dapat memicu kerentanan tanaman terhadap serangan OPT.

"Pengetahuan ini sangat penting bagi petani untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi serangan hama dan penyakit serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil," ucapnya.

Dia juga memperkenalkan teknologi produksi agens hayati kepada petani dari kelompok tani Sumber Makmur 1 di Desa Miru. Dia menjelaskan cara-cara memproduksi dan memanfaatkan mikroba seperti Azotobacter, Azospirillum, Bacillus subtilis, Nitrosomonas, Nitrobacter, Pseudomonas fluorescens, Paenibacillus, Trichoderma, Beauveria bassiana, dan Lecanicillium lecanii sebagai agens hayati.

"Mikroba-mikroba ini diperbanyak pada saat praktik perbanyakan atau produksi agens hayati," kata dia.

Selain memberikan materi, Dr. Syamsulhadi juga mendampingi para petani dalam praktek produksi atau perbanyakan mikroba agens hayati. Praktek langsung ini bertujuan untuk memastikan petani mampu memproduksi sendiri agens hayati yang berkualitas dan dapat diterapkan secara efektif dalam pengelolaan hama dan penyakit tanaman mereka.

"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat langsung kepada petani padi di Desa Miru. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang agens hayati, petani dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia dan meningkatkan produktivitas serta kesehatan tanaman mereka," ujar Dr. Syamsulhadi.

Selanjutnya, Prof. Retno Dyah Puspitarini menyampaikan materi tentang pengenalan hama pada tanaman padi. Dia memberikan informasi yang rinci dan komprehensif mengenai berbagai jenis hama yang sering menyerang tanaman padi, cara mengidentifikasinya, dan strategi pengendaliannya namun tetap mudah untuk dipahami oleh para petani.

Kegiatan ini mendapatkan apresiasi positif dari para petani dan juga Kepala Desa Miru yang merasa terbantu dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang diperoleh. Ke depan, diharapkan penerapan teknologi ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi sektor pertanian di wilayah tersebut. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.