TIMES JATIM, MALANG – Suasana kota Malang tanggal 24 hingga 27 Juli 2025 berubah menjadi panggung nostalgia budaya yang penuh kehangatan dan semarak dengan dibukanya Tong-Tong Night Market 2025.

Sebuah event yang telah dinantikan setiap tahunnya dengan semangat berkolaborasi, pelestarian budaya dan dukungan penuh terhadap pelaku UMKM lokal.

Acara pembukaan, Kamis (24/7/2025) turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari berbagai sektor pemerintahan antara lain, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Ketua Dekranasda Kabupaten Malang Anis Zaidah Sanusi, Kepala Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan III Malang Asep Kusdinar, Mantan Walikota Malang periode 2018-2023 Sutiaji serta Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Agustin Peranginangin yang hadir mewakili Kementerian Pariwisata dan ekonomi Kreatif Republik Indonesia

Diadakan sejak 2016 oleh The Shalimar Boutique Hotel, event ini lahir dari kerinduan pribadi Managing Director, Lily Jessica Tjokrosetio, akan suasana jajan dan permainan lawas yang mulai terlupakan. Selain itu, sekaligus memberi ruang bagi UMKM lokal untuk tumbuh Bersama.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak turut menyampaikan apresiasi atas terpilihnya event ini dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN) 2025.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak secara simbolis memukul gong sebagai tanda resmi dibukanya Tong Tong Night Market 2025. (Foto: Afanin Rushafah/TIMES Indonesia)

“Event ini adalah contoh nyata bagaimana budaya bisa dikemas secara kreatif dan menjadi daya tarik wisata yang kuat. Layout-nya dari tahun ke tahun semakin membaik, dan suasananya sangat mendukung untuk pariwisata keluarga maupun generasi muda,” tuturnya.

Sebagai informasi, Tong-Tong Night Market Malang tahun ke-9 adalah bagian dari 110 yang terpilih dalam Karisma Event Nusantara 2025 atau menjadi bagian dari program unggulan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Sementara itu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyebut Tong-Tong Night Market sebagai cerminan semangat ‘Ngalam Asik’ yang diusungnya.

“Ini bukan hanya soal kuliner tempo dulu, tapi juga sebagai ruang aktualisasi bagi UMKM dan menjadi penguat citra Kota Malang di Tingkat Nasional maupun Internasional,” jelasnya dengan penuh semangat.

Istimewanya, dengan mengusung tema “Jalan Jajan Sore”, tahun ini Tong-Tong Night Market tidak hanya menyajikan berbagai makanan dan permainan tradisional saja, tetapi juga menghadirkan suasana khas dengan dekorasi gubuk dan tenda bergaya tempo dulu, lengkap dengan mobil antik yang membawa pengunjung larut dalam vibes nostalgia.

Tak hanya tokoh pemerintahan, jajaran dari berbagai instansi turut memeriahkan seperti Kepala Disbupdar Provinsi Jawa Timur Evy Afianasari, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang Febrina, Kepala kantor OJK Malang Farid Faletehan, RCEO BNI Wilayah 18 Muhammad Jauhari, hingga pelaku industri perhotelan dan komunitas budaya.

Dengan lebih dari 6.000 pengunjung pada tahun sebelumnya, diharapkan event ini akan terus menunjukkan pertumbuhan dan antusiasme publik. Selain itu, Tong-Tong Night Market tidak hanya menjadi ikon pariwisata kota Malang, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam merancang event budaya yang otentik,dan berkelanjutan.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, komunitas dan pelaku Industri, event ini bukan sekedar pasar malam saja melainkan dapat dijadikan sebagai ruang temu antargenerasi, serta pengingat akan kekayaan budaya yang layak dirayakan dan dijaga bersama. (*)