https://jatim.times.co.id/
Berita

Ini Penyebab Macet Panjang Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Banyuwangi

Kamis, 24 Juli 2025 - 21:19
Ini Penyebab Macet Panjang Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Banyuwangi Foto. Truk antri masuk kapal Eks LCT di Dermaga LCM pelabuhan Ketapang Banyuwangi. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Kemacetan panjang yang beberapa hari ini melanda Kemacetan panjang yang kerap melanda jalur penyeberangan Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) menuju Gilimanuk (Bali) belakangan ini, disinyalir akibat pengetatan aturan dan kurangnya fasilitas pendukung. 

Kepala Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, KSOP Tanjung Wangi III, Widodo menjelaskan, bahwa kendaraan besar dengn muatan lebih dari 30 ton seperti angkutan truk tronton saat ini tidak bisa lagi masuk ke dalam dermaga. Alternatif lainnya kendaraan muatan besar tersebut harus memutar arah sehingga mengakibatkan antrean semakin panjang. 

“Kalau kendaraan yang di bawah 30 ton langsung bisa masuk, diarahkan ke dermaga,” ujar Widodo, Kamis, (24/7/2025). 

Selain itu, kemacetan ini diduga karena mengikat kendaraan saat masuk didalam kapal (lashing) yang perlu membutuhkan waktu. Sedangkan kru kapal lashing hanya 2 orang. 

“Mungkin tenaga lashing di kapal perlu ditambah juga. Karena mau enggak mau hukumnya lashing itu wajib dan harus dilaksanakan," tegasnya.

Sebagai informasi, waktu sandar kapal yang sekitar 40 menit dan waktu muat sekitar 15 menit, maka dari itu penambahan kru kapal untuk lashing perlu ditambah. 

Tidak hanya itu, minimnya jumlah kapal dan dermaga di dermaga LCT untuk mengangkut truk dengan muatan di atas 30 ton juga menjadi pemicu kemacetan. Kondisi ini membuat penumpukan kendaraan besar tak terhindarkan, berujung pada antrean mengular yang merugikan pengguna jasa penyeberangan.

Widodo menyampaikan bahwa setiap hari normalnya kapal yang beroperasi minimal ada 25 atau 26 kapal. Sedangkan saat ini, sudah ada 25 kapal yang beroperasi. 

“Untuk rinciannya di MB1, MB2, MB3 (5-5). MB4, LCM (4). yang ada di beach 1. sisanya yang di plengsengan LCM 8. Lalu di bulusan satu saja, kapal bantuan,” ungkapnya. 

Dia menambahkan, dari 15 kapal eks LCT, 5 kapal masih dalam perawatan dan 10 kapal lainnya sudah berjalan. 

“Dari 5 kapal, 2 menjalani dok ke Surabaya sedangkan 3 kapal lainnya masih dalam proses pemenuhan yang mungkin masih ada kekurangan-kekurangan,” imbuhnya. (*)

Pewarta : Fazar Dimas Priyatna
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.