TIMES JATIM, JEMBER – Ada banyak jenis seni yang ada di muka Bumi ini, salah satunya jenis seni kaligrafi Arab. Kaligrafi Arab sendiri merupakan sebuah seni lukis yang tujuannya adalah untuk dijadikan hiasan yang umumnya ditempel di dinding.
Di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember sendiri terdapat UKM yang fokus pada seni kaligrafi Arab, yaitu UKM Kaligrafi.
UKM Kaligrafi sendiri fokus dalam mengembangkan seni kaligrafi Arab yang berjenis khat (kaligrafi) Riq’ah, Diwani, Diwani Jali, Naskhi, dan Tsuluth.
Jenis khat Riq’ah sendiri merupakan jenis kaligrafi yang memiliki ciri ciri seperti hurufnya hurufnya pendek pendek dan memiliki arah tulisan yang miring.
Sedangkan untuk jenis khat Diwani sendiri memiliki ciri khas seperti bentuk hurufnya yang rumit, bervariasi, dan memiliki banyak hiasan.
Untuk jenis khat Diwani Jali sendiri memiliki ciri khas seperti memiliki titik titik pada setiap lekukan hurufnya, dan memiliki harakat tanda baca pada hurufnya.
Lalu untuk jenis khat Naskhi ini merupakan jenis yang sering kita jumpai, khat Nakshi sendiri memiliki ciri khas seperti mudah dibaca, hampir tidak ada hiasan tambahan, dan hurufnya sederhana.
Dan yang terakhir adalah jenis khat Tsuluth, jenis ini memiliki ciri khas seperti kelenturan tulisan huruf yang sangat menonjol, dan bentuk kepala huruf yang melengkung serta berduri.
Selain mendalami dalam pengembangan seni kaligrafi Arab, UKM Kaligrafi yang diketuai oleh Salis Raudhatul Afkarina ini juga memiliki beberapa kegiatan.
Contohnya, seperti kegiatan tahsih (koreksi) pelajaran kaligrafi dari buku yang telah ditentukan hingga menyelesaikan tahapan dan memasuki jenjang ijazah.
“Koreksi dalam kegiatan ini dilakukan oleh mereka (tutor) yang telah menyelesaikan belajar dan telah mendapatkan ijazah pada jenis khat tersebut," ujar M. Nuril Kahfi, Wakil Ketua Divisi Kaligrafi UKM Kaligrafi, Selasa (16/3/2021).
UKM yang berdiri pada tahun 2014 ini juga memiliki tujuan sebagai sarana media bagi mahasiswa untuk mendalami seni kaligrafi Arab secara maksimal.
Sehingga mahasiswa yang baru belajar kaligrafi tidak akan bingung dari mana ia akan mulai belajar menulis. Mereka bisa secara bertahap mengembangkan dirinya sehingga benar-benar menjadi kaligrafer (khattath) yang tidak hanya cakap dalam menulis, tetapi juga menguasai metode mengajar, mewarisi nilai-nilai luhur seorang kaligrafer, serta memahami kaligrafi dari berbagai macam sisinya.
“Harapannya adalah semoga seni kaligrafi Arab ini tetap istiqomah dan berjalan sebagaimana mestinya. Dan semoga dari kegiatan ini terlahir para kaligrafer yg berkualitas degan berbagai macam prestasi yang diraih," tutupnya. (*)
Pewarta | : Zeinel Arfin Sadiq (MG-351) |
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |