TIMES JATIM, SURABAYA – Untuk manfaatkan limbah minyak goreng yang tak terpakai atau minyak jelantah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi melihat peluang tersebut Karang Taruna Kota Surabaya menggandeng Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia Jawa Timur (Apkrindo Jatim)
Kolaborasi tersebut disambut baik oleh Ketua Apkrindo Jatim, Tjahjono Haryono mengungkapkan menumpuknya limbah minyak jelantah yang belum dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dari beberapa kafe dan restoran anggota Apkrindo.
Namun dengan kolaborasi dengan Karang Taruna Surabaya ini, Apkrindo ingin berbagi sebagai bentuk corporate social responsibility (CSR) dan kepedulian terhadap lingkungan.
"Di Apkrindo sudah ada sekitar 10-11 pengusaha yang komitmen untuk menyalurkan minyak jelantahnya ini, tapi outputnya ada ratusan gerai kafe/restoran karena satu usaha terkadang cabangnya banyak. Bukan tidak mungkin jumlahnya akan terus bertambah," ujar Tjahjono di sela penandatangan kerja sama program Jelantah Karang Taruna di HOPS Kitchen & Bar Surabaya, Kamis (6/1/2022).
Tjahjono mengungkapkan pemanfaatan hanya 10 persen saja dari minyak jelantah dapat mencapai hitungan ton perhari.
"Artinya jika bisa disisihkan 10 persen saja potensi kapasitasnya bisa mencapai 2-3 ton minyak jelantah per bulan untuk teman-teman Karang Taruna, dan bisa terus bertambah jumlahnya," ungkap Tjahjono.
Ketua Karang Taruna Kota Surabaya Fuad Benardi mengaku sangat senang atas kolaborasi dengan Apkrindo Jatim mengenai pengelolahan limbah minyak jelantah ini, karena pengelolahan tersebut dapat menyerap pengangguran yang ada di Kota Surabaya.
"Saat ini tingkat pengangguran di Surabaya masih cukup tinggi, dan kebanyakan mereka adalah anak muda, ada sebagian lulusan SMA, ada juga yang lulusan sarjana belum bekerja. Jadi kami ingin memberdayakan mereka melalui program Jelantah Karang Taruna ini," tandasnya.
Karang Taruna Surabaya sudah lebih dahulu mengelola limbah minyak jelantah berskala kecil yakni dari mengumpulkan limbah minyak dari rumah ke rumah. Fuad berharap bahwa adanya kolaborasi dengan Apkrindo dapat membuat pengelolahan minyak jelantah berskala besar.
"Melalui kolaborasi dengan pengusaha kafe dan restoran anggota Apkrindo ini, diharapkan bahan minyak jelantan yang dikumpulkan lebih banyak lagi. Sehingga skalanya lebih besar dan bisa memberdayakan lebih banyak lagi teman-teman Karang Taruna di Surabaya," jelasnya Fuad.
Fuad menjelaskan bahwa hasil pengelolahan minyak jelantah dari Apkrindo Jatim tersebut akan dibuat produk seperti sabun yang terpenting adalah karang taruna dapat berkarya dan berusaha sekaligus membantu perekonomian keluarga. (*)
Pewarta | : Shinta Miranda Sari (MG-242) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |