TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Atmosfer penuh semangat terlihat sepanjang satu kilometer di Jalan Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, saat calon bupati Gus Haris menggelar kampanye di daerah yang dikenal sebagai penghasil tembakau menyono, pada Minggu (3/11/2024) sore.
Jalan menuju Lapangan Wonomerto dipenuhi lautan manusia yang mendukung visi Gus Haris, sosok yang dikenal sederhana, ramah, dan dekat dengan semua kalangan.
Diiringi musik tradisional khas Probolinggo, daul Lembu Ireng dan Bantengan, suasana semakin meriah. Musik tradisional ini menambah semangat dan kebanggaan warga terhadap budaya lokal yang terus hidup dan mendukung acara kampanye.
Sepanjang jalan, terlihat antusiasme warga yang tidak hanya ingin mendengarkan pidato atau janji politik, tetapi juga berusaha mendekat untuk bersalaman atau bahkan berfoto bersama sang calon pemimpin.
Ibu-ibu yang mengenakan pakaian hijau sage dan membawa atribut sederhana, berlomba-lomba mengeluarkan ponsel dan berebut selfie. Tawa dan canda terdengar di sana-sini, terutama saat ada yang bereaksi kocak karena terlalu bersemangat saat berfoto dengan Gus Haris.
“Ganteng kayak artis!” seru seorang ibu sembari tersenyum. Sementara, seorang ibu lainnya mengucapkan dengan bangga, “Nggak cuma ganteng, tapi juga masih muda”
Lautan manusia memenuhi Lapangan Wonomerto, Desa Patalan. (Foto: Ryan H/TIMES Indonesia)
Kemeriahan semakin terasa ketika Gus Haris tiba di Lapangan Wonomerto, di mana ribuan warga telah menunggu. Mereka berdesakan ingin mendapatkan kesempatan untuk bertatap muka dan bersalaman dengan tokoh yang mereka kagumi.
Kehadiran Gus Haris benar-benar menghidupkan suasana, dan kehadirannya bak seorang bintang yang dirindukan fansnya. Para warga dari berbagai usia dan latar belakang terlihat dengan penuh antusias dan semangat, berbaris sambil meneriakkan dukungan.
Setibanya di panggung, Gus Haris langsung menyapa ribuan warga menyampaikan orasi yang menyentuh hati. Salah satu hal yang ia tekankan adalah fakta bahwa Kabupaten Probolinggo masih berada dalam kondisi ekonomi yang mengkhawatirkan.
“Kabupaten Probolinggo menduduki peringkat ke-4 termiskin di Jawa Timur,” ujar Gus Haris di hadapan ribuan pendukung.
Menurut data Badan Pusat Statistik pada Maret 2023, sebanyak 205,02 ribu warga Kabupaten Probolinggo masih hidup di bawah garis kemiskinan, yang setara dengan 17,19 persen dari total penduduk kabupaten tersebut.
Pada tahun 2023, garis kemiskinan di Kabupaten Probolinggo ditetapkan sebesar Rp 514.274 per kapita per bulan.
Kabupaten Probolinggo berada di bawah Kabupaten Sumenep dengan angka kemiskinan sebesar 18,7 persen, Kabupaten Bangkalan dengan 19,35 persen, dan Kabupaten Sampang, yang menjadi kabupaten termiskin di Jawa Timur, dengan 21,76 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
Gus Haris menekankan, kondisi ini harus segera diatasi dengan kerja keras, kebijakan yang pro-rakyat, dan program-program pemberdayaan yang menyentuh akar persoalan kemiskinan.
“Kita butuh pemimpin yang berani berdiri di depan, bekerja untuk rakyat, dan memastikan tidak ada lagi yang hidup dalam kesulitan seperti ini,” ucap Gus Haris, disambut tepuk tangan riuh dari para pendukungnya.
Ia juga menyebut, Kabupaten Probolinggo harus dapat keluar dari bayang-bayang kemiskinan dan menjadi daerah yang sejahtera.
Sorak sorai warga semakin riuh saat Anggota DPRD Jawa Timur, Habib Mahdi, yang berada di atas panggung, tiba-tiba melepas jaket yang dikenakannya dan melemparnya ke tengah-tengah kerumunan massa.
Jaket itu langsung disambut girang oleh puluhan ribu pendukung yang berebut untuk mendapatkannya, menambah kehebohan acara.
Kampanye tersebut juga dihadiri oleh beberapa tokoh penting yang menunjukkan dukungan mereka kepada calon bupati nomor urut 2, Gus Haris. Di antara tokoh yang hadir adalah Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Umil Sulistyoningsih, Amin Hadar, Deni Ilhami, Firdaus Amin AG, dan Badrus.
Hadir pula KH Hafidzul Hakiem Noer, Pimpinan Majelis Syubbanul Muslimin Pondok Pesantren Nurul Qodim Paiton; Lora Maimun, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton; Habib Reza Alhamid.
Di tengah kerumunan dan semarak acara, Ketua Relawan Patalan SAE, Didik Nawacita, yang juga bertanggung jawab atas penyelenggaraan kampanye ini, turut memberikan komentar.
“Ini tidak hanya untuk mendekatkan Gus Haris kepada masyarakat, tapi juga untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar menginginkan perubahan positif yang berpihak pada rakyat,” ucapnya.
Antusiasme warga yang luar biasa, kata Didik, menjadi bukti bahwa mereka sangat berharap pada sosok rendah hati, merakyat, dan visioner seperti Gus Haris.
Ia mengungkapkan kebanggaannya dapat menyatukan masyarakat dalam satu visi bersama untuk mendukung calon yang benar-benar memahami dan peka.
“Dukungan ini tulus, terima kasih kepada Pak Haji Sueb atas dukungannya dan semua warga yang hadir serta menunjukkan kebersamaan yang luar biasa,” pengusaha Jeep Bromo Nawacita itu.
Kampanye Gus Haris di Probolinggo ini tidak hanya sekadar kampanye politik, tetapi juga menjadi ajang hiburan dan kebersamaan bagi masyarakat, mempererat tali persaudaraan sambil menjaga nilai-nilai budaya lokal. (*)
Pewarta | : Ryan H |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |