https://jatim.times.co.id/
Berita

Sel Peninggalan Belanda di Lapas Bondowoso, Saksi Bisu Tragedi Gerbong Maut

Rabu, 26 November 2025 - 14:49
Sel Peninggalan Belanda di Lapas Bondowoso, Saksi Bisu Tragedi Gerbong Maut Penampakan kamar 12, sel peninggalan Belanda di Lapas Klas IIB Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BONDOWOSO – Lapas Klas IIB Bondowoso menyimpan peninggalan bersejarah yang jarang diketahui publik. Di antara deretan kamar tahanan, terdapat sebuah sel tua warisan penjajah Belanda.

Ruang tersebut pernah menjadi tempat penahanan para tahanan sebelum mereka diangkut dalam peristiwa kelam Gerbong Maut tahun 1947.

Humas Lapas Kelas IIB Bondowoso, Edi Santoso, menjelaskan bahwa sel yang kini dikenal sebagai Sel 12 itu merupakan ruangan paling luas di antara seluruh kamar tahanan yang ada saat ini.

“Ukurannya sekitar 14 x 7 meter, paling besar dibanding kamar lainnya,” katanya saat dikonfirmasi. 

Dalam sejumlah catatan sejarah, Sel 12 dahulu masih beralaskan kayu. Baru pada era 1990-an dilakukan renovasi besar dan lantainya diganti menjadi semen plester. Setelah itu, ruang bersejarah ini sempat dialihfungsikan menjadi tempat makan para warga binaan.

Memasuki tahun 2000-an, Sel 12 kembali direnovasi dan difungsikan lagi sebagai kamar tahanan. Hingga kini, sel tersebut masih digunakan, terutama untuk menampung narapidana kasus narkoba. 

“Saat ini ada sekitar 70 warga binaan yang menempati Sel 12,” tambah Edi.

Keistimewaan lain dari Sel 12 adalah adanya lukisan besar bertema Gerbong Maut yang dipasang di bagian depannya.

Meski Edi mengaku tidak mengetahui pasti alasan pemasangannya, lukisan itu menjadi penanda kuat bahwa ruangan tersebut memiliki kaitan erat dengan salah satu tragedi kemanusiaan paling kelam di Bondowoso.

Nilai historis Sel 12 bahkan sempat menarik perhatian insan perfilman. Sekitar tahun 2018–2019, ruangan itu dijadikan lokasi shooting film bertema perjuangan, meski Edi tidak mengingat dengan pasti judul filmnya.

Seperti diketahui, setiap tanggal 23 November, masyarakat Bondowoso memperingati Tragedi Gerbong Maut. Peristiwa ketika puluhan pejuang dan rakyat sipil tewas dalam gerbong besi milik Belanda yang tertutup rapat tanpa ventilasi.

Pada 23 November 1947, sebanyak 100 pejuang dan tahanan politik diangkut dari Stasiun Bondowoso menuju Stasiun Wonokromo, Surabaya.

Mereka digiring menggunakan tiga gerbong dengan nomor registrasi GR5769, GR4416, dan GR10152. Suhu panas, sesak, dan minimnya oksigen membuat perjalanan itu berubah menjadi kematian massal.

Sebanyak 46 orang gugur dalam tragedi yang kini telah berusia 78 tahun tersebut.

Sel 12 di Lapas Bondowoso menjadi salah satu saksi bisu yang tersisa, mengingatkan bahwa halaman sejarah bangsa pernah ditulisi dengan darah para pejuang yang berjuang untuk kemerdekaan. (*)

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.