TIMES JATIM, PONOROGO – Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID Kabupaten Ponorogo mengadakan High Level Meeting (HLM) untuk menyiapkan strategi pengendalian inflasi daerah menjelang Idul Fitri 1446 H, di ruang Bantarangin Gedung Graha Krida Praja Pemkab Ponorogo, Selasa (11/3/2025).

TPID merekomendasikan pemerintah daerah untuk melakukan operasi pasar (OP) jika terjadi gejolak harga bahan pokok menjelang lebaran Idul Fitri.

Ketua Harian TPID Kabupaten Ponorogo Agus Pramono mengatakan, skema awal ada enam titik lokasi yang akan menjadi sasaran operasi pasar. Namun penentuan titik lokasi akan dibahas kembali bersama tim.

Menurut Agus Pramono yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ponorogo ini, kemungkinan operasi pasar tidak hanya dipusatkan di kota, tetapi diupayakan lebih mendekatkan ke masyarakat. 

"Kemungkinan nanti menyasar daerah pinggiran yang kita pandang berdampak agar lebih meringankan beban masyarakat. Mungkin nanti ke wilayah-wilayah desa," ungkapnya.

Dikatakan juga oleh Agus Pramono, operasi pasar tersebut sebagai upaya pemerintah daerah mengendalikan inflasi pada momentum Ramadan hingga Idul Fitri 1446 Hijriah. Dalam operasi pasar itu, pihaknya akan menggandeng sejumlah instansi, seperti Bulog dan Perbankan, termasuk melibatkan sejumlah dinas terkait. 

"Pada intinya kita akan melibatkan berbagai sektor, sehingga masing-masing dinas berkolaborasi. Ada Bulog, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, dan lainnya," jelasnya.

Saat ini, diakuinya, ketersediaan bahan pokok di pasaran masih melimpah. Tidak menutup kemungkinan, pemda juga akan menjalin kerja sama antar daerah penghasil untuk mencukupi kebutuhan bahan pangan di Ponorogo. 

"Yang pasti kita perlu melakukan kerja sama dengan daerah penghasil," kata Agus Pramono. (*)