TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Angka pengangguran di Kota Probolinggo mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2023. Data menunjukkan, jumlah pengangguran naik dari 5.908 orang di tahun 2022 menjadi 6.059 orang pada tahun 2023, bertambah sebanyak 151 orang. 

Menurut Kepala Disperinaker Kota Probolinggo, Budiono Wirawan, peningkatan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Ini termasuk 85 karyawan pabrik kecap yang berhenti beroperasi dan perusahaan perbankan yang tutup di Kota Probolinggo,” ujar Budiono saat ditemui di kantornya, Kamis (8/8/2024).

Menurutnya, penyebabnya bervariasi, mulai dari efisiensi perusahaan hingga kerugian yang dialami perusahaan.

Meski jumlah pengangguran naik, Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Probolinggo justru mengalami penurunan.

TPT pada tahun 2022 sebesar 4,7 persen turun menjadi 4,53 persen pada tahun 2023.

"Banyak ibu rumah tangga dan lulusan baru yang mulai aktif mencari pekerjaan atau memulai usaha mandiri setelah menerima pelatihan," ungkap Budiono.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Kesempatan Kerja di Kota Probolinggo juga menunjukkan peningkatan.

TPAK mengindikasikan persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi, sementara tingkat kesempatan kerja mencapai 95,47 persen, artinya hampir 96 dari 100 angkatan kerja di kota ini sudah bekerja.

Pada tahun 2023, terdapat 85 karyawan yang terkena PHK. Sementara itu, dari Januari hingga Juli 2024, sebanyak 17 karyawan juga mengalami PHK dengan alasan yang serupa.

"Apakah jumlah PHK tahun ini akan melebihi tahun 2023 masih belum dapat diketahui, sebab masih berjalan. Namun, harapannya tidak demikian,” pungkas Budiono Wirawan. (*)