TIMES JATIM, PACITAN – Jumlah kerusakan akibat bencana alam di Kabupaten Pacitan Jawa Timur selama satu tahun 2022 cukup tinggi, menembus angka 1046 titik yang tersebar di 12 Kecamatan. Inilah yang jadi perhatian BPBD Pacitan.
"Jadi saya sampaikan secara global ya, selam satu tahun update kami dari Januari-Oktober 2022 ini ada 1046 kejadian mulai dari mulai dari 915 rumah, 65 jalan, 44 talud, 1 lahan pertanian, 10 irigasi, 6 sekolah, 1 tempat ibadah, 3 jembatan, 1 orang meninggal,"kata, Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko, Senin (24/10/2022).
Lebih lanujut Erwin pun meminta masyarakat tetap waspada, terlebih tempat-tempat yang rawan terjadinya longsor maupun banjir. Sehingga saat ada kejadian yang tidak di inginkan tidak ada korban jiwa, meskipun harapannya Pacitan tetap aman dan tentram.
"Yang kita lakukan setiap ada perubahan cuaca kita selalu sampaikan ke publik termasuk camat yang berada di 12 Kecamatan agar disampaikan kepada Kepala Desa, sehingga kewaspadaan bisa diketahui oleh masyarakat," imbuhnya.
Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko saat mengatakan perkembangan bencana di Pacitan (Foto: Rojihan/TIMES Indonesia)
Sementara itu secara rinci data yang dimiliki BPBD Pacitan mulai dari 915 rumah yang tersebar di Kecamatan Punung 2, Pringkuku 3, Pacitan 176, Kebonagung 179, Arjosari 23, Nawangan 37, Bandar 15, Tegalombo 85, Tulakan 181, Ngadirojo 83 dan Sudimoro 131.
Lanjut Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko selain melakukan ubdate perubahan cuaca dan fokus pada penanganan kedaruratan terkusus penanganan di fasilitas umum. Sementara jika untuk menjangkau rumah masyarakat pihaknya mengaku tidak mampu selain jarak jauh pun jumlah yang terdampak banyak.
Maka dirinya melakukan kerjasama dengan Pemerintah Desa setempat untuk melakukan pendataan dan melaporkan kerusakan dan lain sebagainya kepada BPBD Pacitan.
"BPBD Pacitan sendiri melakukan penanganan kedaruratan sehingga saat ada kejadian kebencanaan bagaimana kami hadir di lokasi tepat waktu kususnya yang berada di fasilitas umum. Kalau untuk menjangkau rumah-rumah kami tidak mampu karena banyaknya rumah yang terdampak," terangnya.
Misalnya, tanah longsor yang menutup akses jalan raya, BPBD Pacitan berupaya melakukan pembukaan akses sehingga lalu lintas bisa berjalan lancar masyarakat tidak terhambat, mulai dari perjalanan ekonomi, pendidikan maupun lainnya.
"Seperti halnya penyelesaiaan saat terjadinya bencana longsor maupun pohon tumbang yang menutup akses jalan. Kami berusaha membuka akses sehingga akses masyarakat menuju pendidikan, ekonomi maupun lainnya tidak terganggu," ucapnya.
Dia pun menjelaskan dari 12 Kecamatan yang memiliki potensi besar terjadi bencana alam ada di Kecamatan Sudimoro, Ngadirojo, Tulakan, Kebonagung,"Tidak bisa dipungkiri untuk daerah yang memiliki rawan ada 10 Kecamatan selain Donorojo dan Punung. Memang untuk yang paling besar ada di empat Kecamatan," jelasnya.
Data dampak kebencanaan yang masuk BPBD Pacitan (Foto: Rojihan/TIMES Indonesia)
Kepala Pelaksana BPBD Pacitan mengaku memang untuk saat ini masih ada kekurangan berkaitan dengan belum adanya konsep Tim Reaksi Cepat (TRC).
"Kita evaluasi dulu ke dalam, memang ada beberapa hal yang belum terpenuhi di BPBD kususnya berkaitan dengan konsep TRC (Tim Reaksi Cepat), sehingga untuk saat ini TRC di bidang kami lebih pada opsar saja," kata Erwin.
Dengan adanya itu saat ini pihaknya tengah menyusun draf untuk dijadikan SK Bupati Pacitan untuk sebagai landasan penanganan kebencanaan di Pacitan dengan melibatkan beberapa OPD terkait, misalnya PUPR, Kesehatan, Dinas Soisal dan Pendidikan, Dinas Perhubungan.
"Sehingga kedepan dalam penanganan bencana ini kesannya adalah urusan bersama, disitu nanti ada penanganan kusus ada klaster pengungsian dan perlindungan, klaster pencarian, klaster kesehatan, klaster logistik. Sehingga nanti sudah ada plotnya sendiri dan cepat teratasi," jelasnya.
Secara rinci kerusakan Jalan 65 titik Kecamatan Donorojo 1, Pringkuku 1, Pacitan 1, Kebonagung 9, Arjosari 1, Nawangan 3, Bandar 2, Tegalombo 4, Tulakan 17, Ngadirojo 7, Sudimoro 24. Talud 44 titik, Kecamatan Pacitan 4, Kebonagung 3, Arjosari 1, Bandar 1, Ngadirojo 16, Tulakan 13 dan Sudimoro 6.
Sementara untuk pertanian yang mengalami dampak bencana ada di Kecamatan Kebonagung 1. Untuk saluran Irigasi, Pacitan 3, Kebonagung 1, Arjosari 3, Ngadirojo 1 dan Sudimoro 4.
Selain itu data BPBD Pacitan mencatat sekolah yang terdampak ada di Kecamatan Pringkuku 1, Nawangan 1, Sudimoro 4. Tempat Ibadah di Kecamatan Tegalombo 1, sementara kerusakan jembatan Tegalombo, Tulakan 1, Sudimoro 1 dan Meninggal Kebonagung 1 orang. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |