TIMES JATIM, JAKARTA – Sebuah hotel, Siji Kaiyuan di Suzhou, China timur, runtuh Senin (12/7/2021) malam, menyebabkan 17 orang meninggal dunia dan lima lainnya terluka.

Dilansir BBC, ketika petugas melakukan operasi pencarian selama 36 jam sejak runtuhnya bangunan itu, menemukan 23 orang terkubur diantara puing-puing bangunan, dan enam diantaranya masih hidup.

Penyelidikan awal menemukan keruntuhan itu diduga disebabkan oleh pemilik yang sering mengubah struktur bangunan, menurut Global Times.

Konon, bangunan tersebut sering mengalami renovasi dalam beberapa tahun terakhir.

Sekitar 23 orang ditemukan di reruntuhan.(FOTO: BBC/Getty Image)

"Bangunan itu dulunya hanya memiliki tiga lantai, tetapi selama bertahun-tahun mereka telah menambah lantai tambahan," kata seorang warga kepada outlet berita Red Star News.

Pemerintah Provinsi Jiangsu mengatakan tim investigasi sedang menyelidiki kecelakaan itu menambahkan, bahwa akan ada yang pihak yang akan menghadapi tuntutan pidana di kasus ini.

Runtuhnya Hotel Siji Kaiyuan di Suzhou itu terjadi pada Senin petang pukul 15:33 waktu setempat (07:33 GMT). Lebih dari 600 petugas penyelamat dikerahkan ke tempat kejadian.

Semula diyakini ada 18 orang di dalam 54 kamar hotel pada saat keruntuhan, tetapi kemudian terungkap ada lima tamu yang tidak terdaftar di dalamnya.

Dari enam orang yang ditemukan hidup, lima dikatakan terluka tetapi dalam kondisi stabil. Satu orang tidak mengalami luka.

Bangunan runtuh di China di masa lalu telah dikaitkan dengan pekerjaan konstruksi yang buruk.

Tahun lalu, 29 orang meninggal dunia setelah sebuah hotelruntuh di provinsi Fujian, China. "Penyelidik kemudian menemukan ada masalah serius dalam pembangunan hotel," kata sebuah laporan Xinhua.