https://jatim.times.co.id/
Berita

Tekan Inflasi Pangan, Bank Indonesia Jember Dorong Inovasi Penggunaan Cabai Kering melalui Lomba Memasak

Senin, 14 Juli 2025 - 17:44
Tekan Inflasi Pangan, Bank Indonesia Jember Dorong Inovasi Penggunaan Cabai Kering melalui Lomba Memasak Pakai baju batik dan kacamata, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember, Gunawan, saat meninjau salah satu peserta lomba memasak. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia).

TIMES JATIM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember terus berinovasi demi menekan inflasi pangan. Salah satu caranya yakni dengan mempopulerkan penggunaan cabai kering melalui pendekatan kreatif dan melibatkan komunitas. Upaya ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang terus digalakkan. 

Penggunaan cabai segar yang masih mendominasi kebiasaan memasak masyarakat disinyalir menjadi salah satu pemicu ketidakstabilan harga, yang berujung pada inflasi.

Menjawab tantangan ini, KPwBI Jember menyelenggarakan serangkaian perlombaan dan kegiatan Capacity Building UMKM dalam rangkaian Sekarkijang Creative Festival (SCF) X Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025.

Fokus utama kegiatan yang berlangsung pada Minggu, 13 Juli 2025 di Taman Blambangan Banyuwangi ini, adalah pemanfaatan cabai kering sebagai inovasi pengolahan pangan.

Acara diawali dengan Lomba Memasak yang diikuti oleh 7 finalis proses seleksi pilihan dari Sekarkijang, menampilkan kreativitas mereka dalam mengolah cabai kering menjadi hidangan lezat dan inovatif.

Sekedar diketahui, Sekarkijang merupakan wilayah kerja KPwBI Jember yang meliputi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, dan Lumajang. Wilayah ini juga dikenal sebagai Eks Karesidenan Besuki dan Lumajang. 

Gunawan-1.jpg

Pakai baju batik dan kacamata, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember, Gunawan, saat menyerahkan hadiah peserta lomba memasak. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia). 

Para peserta menampilkan kreativitas dan inovasi resep menggunakan cabai kering sebagai bahan utama. Setiap finalis menyajikan menu andalan yang memadukan cita rasa otentik dengan presentasi yang menarik. 

Kompetisi ini diharapkan tidak hanya melahirkan inspirasi baru, tapi juga mengedukasi masyarakat bahwa penggunaan cabai kering mampu menghasilkan hidangan yang sama lezatnya dengan cabai segar, sekaligus lebih stabil dari sisi pasokan dan harga. 

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan Talkshow Inspiratif yang menghadirkan narasumber dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi, membahas aspek kehalalan produk pangan, serta Dinas Kesehatan Banyuwangi yang mengupas higienitas dan keamanan pengolahan bahan makanan. 

Talkshow ini menjadi ruang berbagi ilmu agar UMKM mampu menghasilkan produk yang sehat, aman, dan sesuai ketentuan syariat. Sebagai penutup rangkaian kegiatan, Chef Syahril Lazuardi.

Dia merupakan Top 4 Masterchef Indonesia Season 10, memandu Demo Memasak Kari Ayam dengan menggunakan Cabai Kering, yang menampilkan cara pemanfaatan cabai kering secara praktis tanpa mengurangi cita rasa masakan. 

Demo ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa hilirisasi produk hortikultura dapat menjadi solusi inovatif pengendalian inflasi pangan. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember, Gunawan menyampaikan bahwa cabai segar menjadi top 5 penyumbang inflasi tertinggi di wilayah Jember dan Banyuwangi.

Menurutnya, melalui lomba memasak, talkshow, dan demo masak ini, Bank Indonesia Jember ingin meningkatkan awareness masyarakat tentang inovasi pengolahan pangan khusunya cabai kering.

“Cabai kering sebagai alternatif yang sangat potensial untuk mengurangi ketergantungan terhadap cabai segar, yang harganya sangat fluktuatif dan kerap menjadi pemicu inflasi. Selain itu, Cabai kering memiliki keunggulan dari sisi daya simpan, efisiensi distribusi, dan kestabilan harga, sehingga dapat menjadi solusi jangka menengah dalam pengendalian inflasi pangan.” ujar Gunawan, Senin, (14/7/2025). 

Dengan semangat kolaborasi, kreativitas, dan edukasi berkelanjutan, Bank Indonesia Jember berharap inovasi penggunaan cabai kering dapat menjadi solusi praktis pengendalian inflasi pangan sekaligus peluang baru bagi UMKM kuliner di wilayah Sekarkijang. 

Sebagai informasi, SCF 2025 X BEC ini digelar selama 4 hari mulai dari tanggal 10 sampai 13 Juli 2025 yang bekerjasama dengan Pemkab Banyuwangi. Berbagai kegiatan yang diselenggarakan mulai dari seminar nasional, talkshow, pasar murah, showcase UMKM hingga sosialisasi literasi keuangan kepada masyarakat digelar. Tujuaanya tak lain untuk memantik kreativitas masyarakat, khusunya UMKM agar naik kelas menjadi Go Global. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.