TIMES JATIM, GRESIK – Penanggulangan sampah rumah tangga terus dilakukan. Di Gresik, Jawa Timur, Relawan Eco Enzym Indonesia (REEI) membuat gerakan pembuatan eco enzym. 

Ketua Kwarcab Pramuka Gresik, Aminatun Habibah mengatakan, persoalan sampah memang menjadi problem di dunia Internasional. Untuk itu, harus terus berinovasi dan kolaborasi.

"Persoalan sampah memang jadi problem, sinergi ini salah satunya dengan pembuatan eco enzym," katanya usai membuka kegiatan gerakan pembuatan eco enzym di Gedung Pramuka Jalan Wahidin Sudirohusodo, Kamis (1/12/2022).

Wakil Bupati Gresik ini menambahkan, eco enzym ini sangat bermanfaat bagi kehidupan maupun lingkungan. Saat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), larutan ini bermanfaat sebagai disinfektan.

Tahu manfaatnya besar, Bu Min mendorong apa yang dilakukan relawan terus ditingkatkan. Bahkan, nanti akan bisa diaplikasikan di rumah masing-masing.

"Relawan ini melibatkan adek-adek pramuka serta PKK, disini nanti akan dilanjutkan pembuatannya," imbuhnya. 

Sementara itu, Senior Section Manager General Affair PT Smelting, Sapto Hadi Prayetno menambahkan, dia mendukung penuh relawan dalam gerakan ini.

"Kami kontribusi penuh membiayai kegiatan ini, sebagai relawan butuh dorongan, sehingga yang dihasilkan memberikan manfaat sosial dan lingkungan," imbuhnya.

Dia menegaskan, perusahaan telah berkontribusi dalam penanganan PMK melalui pembagian eco enzym kepada peternak sapi yang terkena wabah.

"Manfaat luar biasa wabah PMK untuk hewan sapi sembuh berkat eco enzym, ini menarik," ungkap dia.

Sapto Hadi menyatakan, nantinya anggota lramuka dan PKK yang dilatih ini akan menularkan ilmunya ke keluarga mereka dan lebih melias ke masyarakat.

"Ini start untuk mendorong seluruh komponen masyarakat dan menularkan ilmu kepada generasi adek-adek di Pramuka dengan lebih luas lagi sebagai upaya mengurangi sampah," imbuhnya.

Cara Pembuatan Eco Enzym

Dilansir dari berbagai sumber, Eco enzym merupakan alternatif alami dari bahan kimia sintesis berbahaya di rumah. Dengan membuat eco-enzym berarti mengurangi produksi limbah organik.

Cara pembuatannya tidak begitu sulit dengan rumus 1:10:3. Rumus tersebut berarti 1 bagian gula, 10 bagian air, dan 3 bagian sisa sayur dan buah.

Misalnya volume wadah sebesar 10L maka bagian gula sebesar 600 gram, air sebesar 6L, serta sisa buah dan sayur sebesar 1800 gram

Bahan-bahan yang dibutuhkan, Gula, Air, sisa sayur dan buah. Kemudian, dicampur jadi satu. Selanjutnya ditutup rapat dan disimpan minimal selama 90 hari. 

Nah, gerakan pembuatan eco enzym ini dilakukan di Gresik dengan melibatkan berbagai pihak, salah satunya pramuka. (*)