TIMES JATIM, KEDIRI – Mahasiswa baru (maba) Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Brawijaya atau UB Kediri didorong untuk selalu berkarya, mengembangkan inovasi serta menjadi entrepreneur untuk membantu memenuhi kebutuhan serta mencari solusi problematika pangan dunia. Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.
Hal tersebut ditegaskan Rektor Universitas Brawijaya Prof Widodo di sela kegiatan PKKMB PSDKU UB Kediri.
"Kita memiliki kontribusi dalam rangka mendidik generasi muda untuk menyiapkan diri. Bagaimana membantu menyelesaikan kebutuhan pangan yang ada di dunia," tuturnya, Kamis (15/08/2024).
Wilayah Kediri, yang sebagian besar merupakan wilayah pertanian harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa.
"Kebutuhan mahasiswa untuk bisa melihat langsung kepada masyarakat tersedia di sini. Ini kesempatan bagus bagi mahasiswa agar bisa mengetahui real problem yang ada di masyarakat," tambah Prof Widodo lagi.
Ilmu yang dipelajari para mahasiswa PSDKU UB Kediri bisa diterapkan secara langsung untuk membantu mengatasi problematika masyarakat yang ada, khususnya di bidang pertanian.
"Sehingga mahasiswa dengan knowledge-nya, tentu dengan bimbingan Bapak Ibu dosen, dia akan bisa mengembangkan diri, mengembangkan inovasinya untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat," ujarnya.
Mahasiswa baru PSDKU UB Kediri, menurut Prof Widodo, berasal dari 91 Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia. Hal itu menandakan antusiasme untuk menempuh pendidikan di PSDKU UB Kediri tidak hanya berasal dari wilayah sekitar. "Tidak hanya orang Kediri dan sekitarnya, tetapi seluruh Indonesia," ungkapnya.
Sementara itu Direktur PSDKU UB Kediri Prof. Dr. Ir. Sholeh Hadi Pramono M.S mengungkapkan mahasiswa baru PSDKU UB Kediri tahun ini berjumlah sekitar 384 orang mahasiswa.
Dari jumlah tersebut program studi peternakan dan agribisnis menjadi dua program studi yang paling banyak mendapatkan mahasiswa baru.
"Selisihnya tidak terlalu banyak, tapi kalau dibuat rata-rata ada dua kelas. Program studi di PSDKU UB Kediri hampir semua bagus kualitasnya, karena semua ditunjang dengan fasilitas laboratorium yang sama," tambahnya.
Direktur PSDKU UB Kediri menambahkan terkait penerapan ilmu di masyarakat, sudah terbukti melalui kegiatan KKN tahun 2024 dimana ada 24 desa di 5 kecamatan di Kediri yang telah memanfaatkan hasil-hasil pemikiran mahasiswa PSDKU UB Kediri yang berupa teknologi tepat guna.
"Hasil pemikiran, itu baik penelitian maupun pengabdian masyarakat. Sedangkan, permasalahan-permasalahan yang belum bisa terselesaikan karena diangkat menjadi riset," pungkasnya.
PKKMB PSDKU UB Kediri berlangsung selama dua hari, yakni tanggal 15-16 Agustus 2024.
Dalam dua hari itu, para mahasiswa baru mendapatkan berbagai materi seperti kewirausahaan, wawasan kebangsaan, pembentukan karakter, dan juga pengenalan mengenai wawasan kampus baik itu dari fasilitas, program studi, dan juga administrasi di kampus.
"Untuk pemateri internal dari pimpinan, wakil direktur, kemudian dari eksternal itu ada dari Bappeda, TNI - Polri," tambah Ketua Pelaksana PKKMB PSDKU UB Kediri Septian Maulana. (*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |