TIMES JATIM, SUMENEP – Yayasan Al-Azhar SPPG Aengdake 2 yang beralamat di Dusun Libiliyan, Desa Aengdake, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, memberikan klarifikasi terkait informasi yang menyebut adanya kelalaian dalam penyajian makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Klarifikasi ini disampaikan menyusul temuan siput kecil pada salah satu porsi makanan yang kemudian ramai di media sosial.
Ahmad Mahdail Majid, PIC Yayasan Al-Azhar SPPG Aengdake 2, menegaskan, isu yang beredar tidak sesuai dengan fakta dan cenderung dibesar-besarkan untuk menimbulkan kesan negatif terhadap program prioritas nasional tersebut.
“Benar ada insiden kecil dan tidak disengaja, namun langsung kami tangani. Porsi yang terindikasi langsung kami tarik dan diganti dengan porsi baru yang sudah dipastikan higienis,” kata Mahda dalam pernyataannya yang diterima TIMES Indonesia, Minggu (26/10/2025).
Ia menjelaskan, setelah menerima laporan, tim dapur melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh bahan pangan, peralatan masak hingga proses penyajian. SOP keamanan pangan juga diperketat beserta peningkatan pelatihan bagi seluruh petugas dapur.
Yayasan menyesalkan adanya informasi yang salah terkait lokasi kejadian. Di sejumlah unggahan disebut terjadi di SDN Bluto, padahal yang benar adalah di SDN Bungbungan.
“Kesalahan informasi ini kemudian digoreng oleh oknum tertentu untuk menggiring opini negatif seolah terjadi kelalaian besar. Padahal tidak demikian,” tegasnya.
Yayasan Al-Azhar SPPG Aengdake 2 setiap hari melayani 2.305 porsi makanan bergizi yang didistribusikan ke 20 satuan pendidikan di wilayah setempat. Selama pelaksanaan, standar kebersihan menjadi prioritas utama dan diawasi secara ketat.
Daftar lembaga penerima layanan meliputi RA Nurul Jannah, MIS Nurul Jannah, TK Nurul Muttaqin, SD Islam Ar-Rohimi, TKS Muslimat Al-Ikhwan, RA Al-Hidayah, MIS Al-Hidayah, MTSS Al-Hidayah, MAS Al-Hidayah, SDN Guluk Manjung II, KB Al-Hidayah (Talabu), TK Raudlatus Sa’adah, KB Raudlatus Sa’adah, MIS Raudlatus Sa’adah, MTSS Raudlatus Sa’adah, TKS Hidayatut Thalibin, MIS Hidayatut Thalibin, SDN Kapedi II, TK Al-Hidayah, dan SMP Islam Anwarul Huda.
Mahda berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang tidak diverifikasi. Ia menegaskan bahwa pihaknya selalu terbuka terhadap masukan dan pengawasan publik.
“Kami tetap bekerja profesional. Keberhasilan program melayani ribuan anak tidak boleh dikotori narasi yang tidak sesuai fakta,” ujarnya.
Yayasan memastikan terus menjaga integritas pelaksanaan program MBG sebagai dukungan nyata terhadap upaya pemerintah meningkatkan kualitas gizi pelajar dan menekan angka stunting nasional.
“Insiden ini menjadi evaluasi untuk memperkuat layanan ke depan,” pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Hainor Rahman |
| Editor | : Hainorrahman |